JOMBANG, KabarJombang.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 4 Jombang nampak berbeda. Sebab kegiatan yang dinanti-nanti siswa baru, dilakukan secara virtual dengan live streaming (siaran langsung).
“MPLS hari ini kita sudah memakai siaran langsung dan berjalan dengan lancar, kita juga tayangkan profil sekolah untuk dinikmaati dan dipahami peserta didik baru. Kegiatan seperti ini merupkan salah satu trobosan di masa pandemic covid-19,” tutur Kepala Sekolah SMPN 4 Jombang, Slamet Agus Tri Prastyo, Selasa (13/7/2021).
Walaupun dilaksanakan secara virtual, tidak menyurutkan semangat para siswa baru serta menambah kreativitas para guru untuk mencari terobosan jitu. SMPN 4 Jombang rupanya memiliki tiga studio pembelajaran yang bakal digunakan untuk pembelajaran daring.
“Agar siswa mampu memahami pembelajaran seperti di kelas, maka kami membuat studio untuk streaming. Selain dapat disiarkan langsung tentunya bisa direkam, guru menerangkan di papan tulis seperti biasanya. Studio 1 satu kelas X, studio 2 untuk kelas XI, dan studio 3 diperuntukkan kelas XII,” ungkapnya.
Agus sapaan akrabnya itu mengungkapkan bahwa kuota yang dibutuhkan siswa juga sangat ringan ketika pembelajaran secara streaming. Terlebih kegiatan MPLS pada kali ini maupun pembelajaran sekolah diklaim mampu menciptakan komunkasi dua arah kepada guru dan dinilai lebih efektif.
Ketua pelaksana MPLS SMPN 4 Jombang, Endang Luhwati menambahkan jika pembukaan MPLS dilakukan secara virtual mulai pukul 07.00 hingga siang hari. Kegiatan MPLS dilakukan mulai hari senin hingga sabtu mendatang.
“Kita membagi 6 kelompok untuk kegiatan MPLS, untuk mengecek kehadiran dan kesiapan siswa kordinator mengecek dengan cara video call secara acak apakah siswa siap dengan handphone dan seragam sekolahnya,” tambahnya.
Wujudkan Kewirausahaan Dengan Batik Ecoprint
Selain memiliki trobosan menciptakan studio pembelajaran virtual, SMPN 4 Jombang rupanya menekuni kewirausahaan berbasis pelatihan berkelanjutan. Batik ecoprint katya sekolah yang satu ini digadang-gadang akan menjadi satu unggulan di sekolah negeri ini.
Batik dengan bahan alami dan memanfaatkan flaura ini diproduksi secara massal di lingkungan sekolah, batik ecoprint selain ramah lingkungan ternyata cocok dengan visi misi sekolah yang adiwiyata.
Salah satu penanggungjawab produksi, Luluk Srihandayani mengatakan batik ecoprint ditekuni di lingkungan sekolah sudah berjalan dua bulan, pembuatannya semakin gencar dilakukan untuk digunakan seragam sekolah. Sehingga hampir satu hari memproduksi.
“Daun yang digunakan pembuatan ecoprint berasal dari lingkungan sekolah, kemudian untuk pencangan seragam nantinya akan i dipakai pada hari kamis. Harga batik perpotong mulai dari Rp 250 ribu,” ujarnya.
Slamet Agus Tri Prastyo selaku kepala sekolah sangat mendukung kegiatan kewirausahaan batik ecoprint, tak hanya diproduksi guru saja, siswa juga akan dilibatkan untuk berkreasi.
“Saat ini gurunya melakukan explorasi, kemudian nanti satu guru akan dilibatkan untuk mengajari 10 siswa,” katanya.
Kedepannya SMPN 4 Jombang akan terus berinovasi untuk membuat taplak meja, gorden, tas sekolah serta souvenir ragam lainnya.
“Dengan keadaan seperti ini, bagaiaman kita harus bisa maksimal agar generasi emas bisa tercapai.SMPN 4 Jombang tidak gentar, covid-19 harus dilawan, bukan sebagai alasan kuat untuk gagal melainkan tetap semangat menyelamatkan anak untuk generasi emas,” kata Agus memungkasi.