NGORO, KabarJombang.com – Mendekati hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, harga jual hewan qurban di pasar hewan Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang berangsur naik.
Kondisi ekonomi dimasa pandemi menjadi alasan peternak untuk menaikkan harga jual hewan. Abdurrahman salah satu penjual sapi dan kambing setempat mengatakan, kenaikkan harga hewan qurban sekitar 20% perekor.
“Dari pada tahun sebelumnya, hewan qurban saat ini tambah naik. Karena ekonomi dimasa pandemi semakin berdampak bagi kami, jadi kenaikan harganya itu sekitar Rp500 ribu rupiah. Jadi kalau harga Rp3 juta, sekarang Rp3,5 juta,” ujar peternak asal Kediri kepada KabarJombang.com, Minggu (4/7/2021).
Disisi lain berdasarkan peternak sapi yang tak mau disebut namanya mengungkapkan, kenaikan harga hewan qurban ini sudah biasa terjadi, lantaran momen Idhul Adha.
“Kenaikan ini biasa, ya kalau dari pandemi kami juga berdampak. Tapi kalau sudah mendekati perayaan hari qurban ini sudah biasa harga sapi semua dinaikkan,” katanya saat diwawancarai.
Pria berusia 45 tahun itu mengatakan bahwa permintaan pembeli jelang hari raya Idul Adha tahun 2021 ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Sekarang sepi sekali, biasanya sudah ada yang beli, namun hari raya Idul Adha yang sudah dekat ini masih sepi. Mungkin karena pandemi dan aturan kembali diperketat,” katanya.
Dikatakannya dirinya mengaku tidak mudah menjadi peternak hewan. Karena harus merawatnya beberapa bulan hingga tahunan. Setelah itu, apabila saat dijual masih tidak laku, maka hewan itu harus dirawat dan di cek kesehatannya kembali.
“Apalagi untuk dijadikan qurban, kami siapkan dulu bagaimana nanti sapi dan kambing kami ini sehat terus ketika sampai di pembeli. Agar mereka terkesan enak dan nyaman saat berkurban,” tuturnya.