KabarJombang.com – Berbuka dengan minuman yang manis, bisa membuat tubuh serasa segar setelah seharian menjalani puasa.
Namun, tahukah Anda jika langsung berbuka dengan yang manis. Seperti es buah, kolak pisang atau teh manis, justru kurang baik untuk kesehatan?
Berdasarkan rekomendasi dari British Nutrition Foundation, buka puasa yang baik harus dimulai dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Caranya dengan meminum setidaknya dua gelas air putih (500 ml). Setelah itu, kita boleh mengonsumsi makanan yang mengandung gula untuk memulihkan energi.
Meski begitu, gula yang sebaiknya dikonsumsi saat berbuka puasa bukanlah gula pasir atau gula buatan lainnya. Pilihan terbaik adalah gula alami yang terdapat dalam sayur atau buah. Dengan kata lain, mengonsumsi es buah dan kawan-kawannya bukanlah jawaban. Lebih baik konsumsi sumber gula alami diantaranya:
Kurma
Saat harus berbuka dengan yang manis, kurma adalah jawabannya. Kurma sudah sejak lama menjadi makanan pilihan untuk berbuka puasa. Kurma memang sangat baik untuk dikonsumsi saat berbuka.
Kandungan gula alami di dalamnya membuat kurma menjadi salah satu camilan terbaik untuk mengembalikan energi setelah berpuasa. Kita bisa mengonsumsinya dalam bentuk kurma kering yang mudah ditemukan di toko-toko terdekat, terutama di bulan Ramadan.
Namun cermatilah komposisi gula yang tercantum pada kemasan. Pilih produk yang minim kandungan gula.
Buah-buahan
Selain kurma, buah-buahan pada umumnya merupakan sumber gula alami yang baik dikonsumsi untuk berbuka puasa. Di samping mengandung gula alami, buah-buahan juga memiliki mineral dan kandungan air yang sekaligus bisa melepas dahaga.
Jus buah (tanpa gula tambahan)
Alternatif lain dalam mengonsumsi buah-buahan ialah dengan mengolahnya menjadi jus, tapi tetap tanpa gula tambahan.
Kita juga bisa mengubahnya menjadi smoothies dengan mengombinasikan susu atau yogurt dengan buah-buahan tadi.
Madu
Jika terlanjur memiliki kebiasan minum teh manis saat berbuka puasa, kita dapat memakai madu alami untuk mengganti gula pasir sebagai pemanis. Madu memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah dibanding gula, sehingga tidak membuat lonjakan kadar gula darah secepat gula biasa ketika dikonsumsi.
Efek buruk berbuka dengan yang manis
Berbuka puasa dengan makanan atau minuman manis sebetulnya merupakan salah satu anjuran. Ketika manusia berpuasa, kadar gula dalam darah menurun sehingga menyebabkan kita merasa lemas, mengantuk, dan tidak berenergi.
Untuk mengembalikan energi tersebut, kita memang dianjurkan untuk mengonsumsi gula agar kembali bertenaga. Namun makanan manis yang menggunakan gula tambahan seperti di atas justru tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.
Selain itu, asupan gula tambahan yang tidak murni juga bisa membuat lonjakan kalori dalam tubuh. Terlalu banyak kalori bisa berujung pada kenaikan berat badan selepas Ramadan. Padahal jika diterapkan dengan pola makan yang benar, puasa Ramadan mampu mengurangi berat badan.
Berbuka dengan yang manis memang tidak dilarang. Namun ada baiknya memilih makanan dengan kandungan gula yang alami saja agar kesehatan tetap terjaga selama menunaikan ibadah puasa.