JOMBANG, KabarJombang.com- Terkait beredarnya video sejumlah ikan mati di sungai area Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui hasil laboratorium pengambilan sample air.
Hal tersebut dijelaskan Kabid Wasdal Gakkum DLH Jombang, Yuli Inayati. Dikatakan, jika ingin mengetahui hasil laboratorium dari pengujian sample air untuk mengetahui kandungannya membutuhkan waktu hingga satu bulan.
“Saya mendapat laporan tersebut kemarin malam, dan sebelumnya di pagi harinya kami ambil limbah di hulunya. Untuk mengetahui hasil labnya baru keluar satu bulan,”tuturnya pada KabarJombang.com Sabtu (10/4/2021).
Pengambilan limbah di hulu aliran sungai tersebut, menurutnya masih dalam rentetan pemantauan limbah hasil pabrik tahu berada di sekitar sungai tersebut.
“Pada siangnya kami sudah mengambil sample di lokasi itu juga, untuk penyelesaian kasus tahu. Kalau mau ambil lagi anggarannya gak ada, dan menunggu hasilnya nanti,”jelasnya.
Dia hanya memberikan dua kemungkinan penyebab matinya sejumlah ikan di aliran tersebut dengan pantauan awal.
“Bisa ada dua kemungkinan, karena sengaja dikasih obat sama orang atau karena limbah. Kejadiannya pas sore kayaknya, pagi kita ambil limbah di hulunya,”katanya.
Sebagaimana berita sebelumnya, heboh di medsos video dengan menunjukkan sejumlah ikan mati di sungai area Ponpes Darul Ulum, Jombang pada Jumat (9/4/2021) dengan durasi sekitar 17 detik dan terdengar suara pembuat video yang heran akan penyebab matinya ikan tersebut.