JOMBANG, (kabarjombang.com) – Sebanyak 9 anak asal Desa Kayen, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, terpaksa harus dirawat di Puskesnas Perak. Pasalnya, beberapa anak tersebut diduga keracunan setelah menyantap hidangan hajatan yang diadakan warga sekitar.
“Mereka mengalami gejala mual, muntah, serta buang air besar secara terus-terusan. Jika dilihat gejalanya, dimungkinkan mereka mengalami keracunan massal,” ujar Yudi Arianto, Petugas Medis Puskesmas Perak, Minggu (29/5/2016).
Kesembilan korban yang diduga keracunan yakni Novi Arianti, Lasmi Damayanti, Rehan Marta Erlangga, Daffa Daniel Syahreza (4,5) serta Smelo Wira Suryani, Dwi Santi Apriliani (12). Dan empat korban lainya ialah Chelsea (8) warga Kayen yang dirawat bersama ibunya Ferayunda (30) juga sakit, serta korban terakhir adalah Nada (8).
Rumiyati salah satu orangtua korban ditemui di Puskesmas mengatakan, Sabtu sekitar jam 14.00 WIB, anaknya mendapatkan undangan tasyakuran di rumah Bambang Saptoadji. Sekitar 125 undangan yang terdiri dari anak yatim dan kaum dhuafa hadir dalam acara tersebut. Dalam acara itu, para undangan mendapatkan sajian makanan berupan nasi soto serta mendapatkan oleh-oleh berisikan kue lemper, kue lapis, dan bikang ambon.
Awalnya tidak ada keganjilan. Namun pada Sabtu malam, anak dari Rumiyati ini mengalami gejala aneh. Kepalanya pusing, demam tinggi, diare, secara mual-muntah. Tak mau ada kejadian yang tak diinginkan, dirinya langsung membawa anaknya ke puskesmas terdekat.
“Acaranya sabtu malam, namun anak saya merasa mual dan pusing-pusing hingga minggu jam 11.00 WIB siang, saya langsung bawa ke Puskesmas,” ujar wanita 40 tahun ini.
Sementara dikonfirmasi terkait kejadian ini, pihak keluarga yang mengadakan tasyakuran tak mau menemui puluhan wartawan yang mendatangi rumahnya. Melalui dalam pagar rumah milik penyelengara hajatan, salah satu pria mengatakan, dirinya membantah bahwa keracunan itu disebabkan oleh makanan yang dimakan para undangan. Karena tamu yang hadir mencapai 125 orang, akan tetapi yang mengalami gejala keracunan hanya beberapa orang saja. (ari)