JOMBANG, (kabarjombang.com) – Pemerintah pusat mengucurkan dana sebesar Rp 16 Miliar dari Alokasi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melanjutkan pembangunan Museum Nusantara KH Hasyim Asy’ari (MINHA) di tahun 2016. Meski begitu, hingga saat ini, belum ada target kapan museum yang berada di areal Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng itu bisa terselesaikan.
Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pelestarian Cagar Budaya Permuseuman Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) RI, Yudi Wahyudin saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sebagai penanggungjawab pembangunan Minha yang terletak di sebelah timur terminal kawasan makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu sudah dihitung ulang sesuai Inpres penghematan. Namun anggarannya mengalami pengurangan, alias tidak seperti pada awal plafonnya.
“Ada pengurangan anggaran di instansi kami. Untuk tahun ini, kelanjutan pembangunan Museum itu, awalnya Rp 27 Miliar. Setelah ada pemotongan menjadi sekitar Rp 16 Miliar,” ujarnya, Kamis (26/5/2016).
Menurutnya, dengan adanya pemotongan anggaran tersebut, pihaknya lebih mengedepankan pada pembangunan mekanikal elektrik dan juga penyelesaian arsitektur. Sementara pada pembangunan lainnya, terpaksa harus ditangguhkan.
“Untuk aspek lainnya, seperti lanskap dan tata pamer, dengan adanya pemotongan tersebut sementara ditunda dulu,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumya, Minha merupakan proyek Kemendikbud Direktorat Pelestarian Cagar Budaya Permuseuman senilai Rp 17 miliar dari APBN tahun 2015 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya asal Jl D.I. Panjaitan Kav. 14, Cawang, Jakarta Timur dengan konsultan CV Dinamika Raya dari Jl. Ketintang Baru II No 26 Kota Surabaya. Dalam pengerjaaan sudah dimulai sejak tanggal 23 Maret tahun 2015 dengan jangka waktu lima bulan.
Sementara pada pembangunan tahap kedua di tahun 2015 lalu dananya sekitar Rp 11 miliar. Jadi, sepanjang tahun 2015, Minha sudah menghabiskan dana dari APBN sebesar Rp 28 miliar. (ari)