JOGOROTO, KabarJombang.com- Warga Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Kabupaten Jombang, gempar. Pasalnya, makam warga setempat yang jasadnya ditemukan di Trowulan, Mojokerto dibongkar.
Adalah seorang perempuan berinisial U berumur 51 tahun yang jasadnya ditemukan Minggu (28/2/2021) di sebuah gubuk pembuatan batu bata di Trowulan, Mojokerto.
Pembongakaran makam yang jasadnya untuk diautopsi ini dilakukan tim DVI Polres setempat atas persetujuan pihak keluarga pada Selasa (2/2/2021). Hal ini karena muncul dugaan pembunuhan yang diduga usai melayani pelanggannya.
Anak korban Dewi (30) menuturkan, jika pihak keluarga menyutujui untuk melakukan autopsi karena ingin mengetahui penyebab sebenarnya tentang kematian ibunya.
“Awalnya memang kami tak mau untuk diautopsi, tapi setelah diyakinkan karena pemberitaan dan banyak omongan lain muncul. Akhirnya kami setuju untuk dilakukan autopsi biar tahu penyebab kematian Ibu.”tuturnya pada KabarJombang.com Selasa (2/2/2021).
Dewi mengatakan, jika sebelumnya ibunya mengeluhkan sakit yang dideritanya kepada orang dirumahnya dan sempat meminta obat.
“Ada kabar katanya pembunuhan atau apa, padahal sebelumnya memang orangnya mengeluhkan sakit, ada komplikasi sakit. Orangnya juga sempat meminta obat untuk sakitnya.”katanya.
Terkait pekerjaan yang dilakukan U, pihak keluarga menampik jika U bekerja sebagai pekerja seks. Namun menurut keluarga hanya bekerja di warung penyetan yang setiap pukul 21.00 WIB sudah dirumah.
“Beritanya bilang kalau habis melayani laki-laki. Padahal orangnya gak gitu, dan kami gak tahu kenapa ada disana pas meninggal. Orangnya jaga di warung penyetan setiap hari pulang jam 9 malam. Kok muncul berita begitu kami juga bingung.”ungkapnya.
Tentang hasil autopsi yang dilakukan tim DVI setempat, Dewi mengaku telah mengetahui hasil penyebab kematian U yang murni karena sakit yang dideritanya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan meskipun belum mendapatkan surat secara resmi.
“Tadi sudah sempat dikasih tahu kalau meninggal karena sakit yang ada. Bukan pembunuhan, karena tidak ada tanda kekerasan. Tapi kami belum dapat secara resmi suratnya.”pungkasnya.