Panitia KenDuren Benarkan Ada Edaran Bantuan dalam Pesta Durian

Kemeriahan kegiatan kenduri durian yang diselengarakan di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Minggu (27/3/2016) waktu lalu, ternyata memunculkan fakta lain. (FOTO: ANT-IST)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Panita Kenduri Durian (KenDuren) di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang akhirnya buka suara, terkait adanya surat edaran yang berisi permohonan sumbangan buah durian kepada para PNS dan juga sekolah di Kecamatan Wonosalam. Pihaknya tidak menyangkal bahwa memang ada surat edaran yang diberikan ke semua instansi di Kecamatan Wonosalam.

“Kita memang memberikan surat edaran itu, sebagai bentuk partisipasi dalam acara tahunan tersebut. Tapi kita tidak pernah memaksa kepada mereka untuk memberikan sumbangan tersebut. Toh sebelumnya juga sudah dilakukan rapat koordinasi sebelum surat edaran itu diberikan,” ujar Wartomo, Ketua Panitia Pesta Duren atau KenDuren saat dihubungi via Ponselnya, Jum’at (6/5/2016).

Baca Juga

Selain itu, dirinya juga membenarkan jika memang anggaran dari APBD sebesar Rp 160 juta tersebut kurang, untuk mengadakan pesta durian. “Memang secara realita di lapangan, dana untuk pesta tersebut kurang. Sebab jika dikalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pesta durian itu mencapai Rp 200 juta. Dari situlah kita berinisiatif untuk mencukupi dana tersebut lewat bantuan permintaan sumbangan kepada instansi di Kecamatan Wonosalam termasuk di Sekolah – sekolah, dan juga sponsor. Itu pun sudah berlangsung beberapa kali. Dan mereka pun menyetujui itu,” ujar Ketua Panitia 2 kali penyelenggaraan ini.

Selian itu, lanjut Wartomo, dalam penggunaan anggaran yang diambilkan dari APBD tersebut sudah dibagi kepada semua desa yang ikut berpartisipasi dalam even tersebut. “Dana yang diterima panitia sebesar Rp 160 juta, kita bagi kepada desa yang ada di Wonosalam. Per desa diberikan jatah masing-masing 200 buah durian yang dibeli melalui kelompok tani. Sementara per buahnya berharga Rp 40 ribu, ya silahkan hitung sendiri berapa dana yang dibutuhkan,” katanya.

Sementara untuk bingkisan buah durian yang diberikan kepada pejabat yang datang, sambung Wartomo, memang dibebankan kepada Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Wonosalam. “Itu pun tidak masalah bagi semua Kades disini. Mereka juga menyadari bahwa langkah tersebut sebagai bentuk untuk menunjukan potensi wisata di Wonosalam. Jadi, tidak benar jika ada pemaksaan dalam permintaan bantuan buah durian yang diberikan pegawai ataupun PNS di Wonosalam. Kan ini juga untuk kepentingan kita bersama untuk memajukan wilayah di Jombang di bidang wisata,” paparnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, 31 sekolah dan 4 instansi di Kecamatan Wonosalam diwajibkan untuk menyetorkan 2 buah durian yang akan digunakan untuk “Kenduri Durian (KenDuren)” yang dilaksanakan di kota Santri.

Padahal, menurut Kepala Kantor Penanaman Modal dan Promosi Potensi Daerah Kabupaten Jombang, Sustiyonadi, anggaran sebanyak Rp 160 juta sudah dihabiskan untuk acara pesta durian tersebut. Kuat dugaan, edaran tersebut diberikan karena kurangnya dana dalam penyelenggaraan pesta yang di helat Pemkab Jombang dalam setahun sekali. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait