JOMBANG, (kabarjombang.com) – Adanya edaran yang diberikan kepada PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Kecamatan Wonosalam, yang berisi permohonan bantuan buah durian untuk kepentingan “Kenduri Durian (KenDuren)” yang tenar disebut pesta durian di Kabupaten Jombang, membuat geram beberapa kalangan elemen masyarakat Jombang.
Seperti yang diungkapkan Direktur LInk (Lingkaran Indonesia untuk Keadilan), Aan Anshori. Menurutnya, sejak awal penyelenggaraan pesta durian di Kecamatan Wonosalam penuh dengan kepura-puraan. Bagaimana tidak, menurutnya, pesta durian sengaja dicitrakan sebagai inisiatif warga. Namun pada kenyataannya justru membebani warga.
“Kalau memang dananya tidak cukup, kenapa harus dipaksakan kepada masyarakatnya. Inikan tidak sesuai dengan dasar awal diselenggarakan pesta tersebut. Yang ingin membuat ekonomi masyarakat disana bisa berkembang dengan adanya pesta durian,” ujar Aan, Jumat (6/5/2016).
Selain itu, menurutnya, ditangan bupati sekarang, pesta ini seakan-akan dibuat semakin feodal dan menjadi ajang pencitraan politik. Padahal, dalam pelaksanaan pestanya juga belum begitu baik. “Coba lihat berapa orang yang jadi korban sampai luka-luka akibat berebut durian yang berkulit tajam itu,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga mencium adanya praktik korupsi dalam anggaran pesta durian yang menyajikan 2.016 buah durian sebagai tumpengnya. “Bagaimana mungkin sudah ada anggaran Rp 160 juta, namun masih harus membebani PNS untuk setor durian. Saya meminta Pemkab mempublikasi laporan keuangan penyelenggaraan tersebut. Dan menghentikan kegiatan tahunan ini dalam waktu yang tidak terbatas, sampai adanya evaluasi total dalam pelaksanaan pesta yang digelar setiap tahunya ini,” tegasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, 31 sekolah dan 4 instansi di Kecamatan Wonosalam diwajibkan untuk menyetorkan 2 buah durian yang akan digunakan untuk “Kenduri Durian (KenDuren)” yang dilaksanakan di kota Santri.
Padahal, menurut Kepala Kantor Penanaman Modal dan Promosi Potensi Daerah Kabupaten Jombang, Sustiyonadi, anggaran sebanyak Rp 160 juta sudah dihabiskan untuk acara pesta durian tersebut. Kuat dugaan, edaran tersebut diberikan karena kurangnya dana dalam penyelenggaraan pesta yang di helat Pemkab Jombang dalam setahun sekali. (ari)