JOMBANG, (kabarjombang.com) – Sebanyak 31 sekolah dan 4 instansi yang ada di 9 desa di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, dibebankan tajamnya buah durian di pundaknya untuk “Kenduren Durian” atau pesta durian yang digelar di Kota Santri beberapa waktu lalu. Hal itu terpaksa mereka rasakan, pasalnya semua pegawai di semua sekolahan tersebut, dibebankan memberikan 2 buah durian setiap orangnya.
“Kita memang diwajibkan membawa buah itu untuk pesta durian. Itupun berdasarkan surat edaran yang kita terima. Dengar-dengar, dananya untuk pesta kurang. Jadinya dimintakan kepada kita,” ujar sumber yang tak mau namanya disebutkan. (5/5/2016).
Padahal Rp 160 juta yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah habis untuk pesta yang menyajikan 2.016 buah durian. “Memang benar, pesta durian kemarin memakan anggaran Rp 160 juta dari APBD. Itupun dianggarkan mulai acara tersebut dimulai. Dan sudah dipotong pajaknya,” ujar Sustiyonadi, Kepala Kantor Penanaman Modal dan Promosi Potensi Daerah Kabupaten Jombang, kemarin.
Lebih mencengangkan lagi, menurut pengakuan salah satu sumber KabarJombang.com, tak hanya guru, PNS, dan juga pegawai yang ada di Kecamatan Wonosalam saja yang diminta untuk memberikan buah durian dalam pesta tersebut. Namun juga seluruh perangkat desa yang ada di Kecamatan Wonosalam diwajibkan memberikan durian yang diminta untuk pesta.
“Kalau Kepala Desa pasti diwajibkan untuk berpatisipasi memberikan durian pada pesta itu. Tapi mereka biasanya diwajibkan bergiliran untuk memberikan bingkisan kepada pejabat Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) yang datang. Jadi bukan untuk tumpeng duriannya,” ujar sumber yang enggan disebut identitasnya, sembari menunjukan surat edaran yang dipegangnya. (ari)
Baca Juga : Kenduri Durian Habiskan APBD Rp 160 Juta, Pegawai Masih Diwajibkan Sumbang Buah Durian