BANDARKEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Banjir yang merendam enam desa di Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang mengakibatkan warga korban kekurangan air bersih untuk mandi dan kebutuhan lainnya. Selain itu juga tidak tersedia toilet umum portabel.
Pantauan KabarJombang.com di dusun Kalipuro desa Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang, beberapa orang terpaksa menggunakan air banjir untuk wudhu.
Warga korban banjir juga terpaksa buang air kecil di lokasi banjir. Ini mereka lakukan karena tidak adanya toilet umum serta kurangnya persediaan air bersih yang disediakan pemerintah setempat.
“Kalu mandi, cuci piring, cuci baju, buang air besar, buang air kecil, wudhu ya disini (sambil menunjuk lokasi banjir) mau dimana lagi, pokok segalanya menggunakan air banjir ini,” kata salah seorang korban banjir Jombang Nuriyati, Minggu (7/2/2021).
Ia menuturkan jika ada toilet umum yang disediakan BPBD serta ketersediaan air bersih mencukupi maka warga korban banjir tidak akan menggunakan air kotor untuk berwudhu atau buang air.
“Lah ndak ada air bersih dan WC mau gimana lagi, tapi kalau masak ya air bersih galon,” kata perempuan yang memilih mengungsi di atas tanggul ini.
Banjir yang masih melanda pemukiman tersebut membuat ruang gerak warga setempat terkendala, sehingga hanya bergantung pada bantuan dari Pemkab, relawan maupun masyarakat luar.
“Mau pulang ya gimana soalnya banjir juga masih sedada surutnya masih sedikit,” keluhnya.
Selain itu, diungkapkan Nuriyati untuk saat ini ia bersama warga lainnya mendirikan tenda di atas tanggul sebagai tempat pengungsian.
“Saat ini tempat tinggal saya ya di tenda bersama keluarga dan tetangga-tetangga, ada sekitar 13 orang,” pungkasnya.
Pemkab Jombang Tak Tanggap Atasi Banjir
Ayul, korban banjir lainnya mengamini apa yang diungkapkan Nuriyati. Ia menilai Pemkab Jombang tidak tanggap dalam mengatasi persoalan banjir di Bandarkedungmulyo.
“Saya berharap agar Pemkab Jombang ini kalau ada bencana segera tanggap cepat lah, agar banjir ini cepat surut ndak terus-terusan kayak gini. Yang rusak dan gak bener itu segera dibenahi, seperti tanggul yang jebol itu segera dibenahi. Pokoknya tanggap cepat lah, saya sedih kalau kayak gini terus, sumpek,” harap Ayul.