JOMBANG, KabarJombang.com – Petugas Puskesmas Jelakombo, Kabupaten Jombang mendatangi pasien perempuan lanjut usia yang sempat ditolak beberapa rumah sakit saat berobat karena menunjukkan tanda-tanda ke arah covid-19.
Karena mendapatkan penolakan dari pihak rumah sakit serta takut akan dicovidkan, Katin warga Kaliwungu Kecamatan/Kabupaten Jombang memilih dirawat di rumanya dengan bantuan seorang perawat yang dipanggilnya.
Menurut Bidan Desa Kaliwungu, Etik. Dirinya serta seorang petugas Puskesmas Jelakombo mendatangi rumah perempuan berusia 60 tahun itu untuk mengetahui kronologi penolakan terhadap Katin.
“Saya kira ini hanya kesalahpahaman saja, kurang koordinasi. Dan kami disini kan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat jika tidak semua pelayanan kesehatan seperti itu, nanti kita akan laporkan ke Dinkes,” jelasnya, Kamis (14/1/2021).
Dikatakan Etik, dari hasil pemeriksaan berdasarkan hasil uji laboratorium pemeriksaan Katin menunjukkan dia hanya mengalami sakit hipertensi (darah tinggi).
Sementara Surveilans epidemiologi (SE) Puskesmas Jelakombo, Sugiono menambahkan setiap rumah sakit memiliki SOP-nya sendiri-sendiri.
“Tapi yang namanya orang sedang membutuhkan, kita harus memberikan pelayanan terbaik, sesuai dengan SOP,” tegasnya.
Sugiono menjelaskan, jika ada pasien yang menunjukkan tanda-tanda ke arah covid-19 meskipun itu belum positif maka harus disendirikan di ruang isolasi.
“Kalau ada tanda-tanda ke arah covid-19 meskipun itu belum positif, harus disendirikan, nanti disitu ada ruang isolasi dan ruang abu-abu. Jadi, yang nanti dikhuwatirkan hasil keluar tiba-tiba positif,” pungkas dia.
Diberitakan, sebelum dirawat di rumah karena takut dicovidkan, wanita lanjut usia (lansia) bernama Katin berusia 60 tahun warga Desa Kaliwungu, Kecamatan/Kabupaten Jombang juga mendapatan penolakan saat berobat ke rumah sakit swasta.
Pihak rumah sakit di Kabupaten Jombang beralasan jika semua ruangan penuh dan tidak ada dokter.
Sudah seminggu ini Katin merasakan panas, dan sesak saat batuk. Ia sempat berobat ke beberapa rumah sakit swasta di Jombang sebelum memutuskan dirawat di rumah oleh pihak keluarga pada Selasa, 12 Januari 2021.
Salah seorang anak Katin, Naning menuturkan setelah mengetahui orang tuanya mengalami esak nafas saat batuk, panas, dan pusing pihak keluarga membawanya ke rumah sakit swasta berinisial M, namun lansung mendapatkan penolakan sebelum dilakukan pemeriksaan.
“Pertama itu ke RS (M) karena kami pengennya ibu dapat perawatan karena sebelumnya kalau habis dari dokter itu sudah enak, tapi kok belum. Makanya kami ke RS, tapi gak diperiksa gak diapa-apakan bilangnya gak bisa rawat inap. Dokter spesialisnya off dan disuruh ke RSUD saja,” ungkapnya pada KabarJombang.com Rabu (13/1/2021).
Karena merasa takut akan “dicovidkan” jika dibawa ke RSUD, Naning melakukan pengobatan lain di RS swasta lain yaitu RS berinisial PK. Naning megungkapkan jika ingin dilakukan rawat inap, Katin harus langsung masuk ruang isolasi.