JOMBANG, KabarJombang.com – Media social (Medsos) Facebook, seolah tak sepi dari curhat dan keluhan. Kali ini, jagat maya dihebohkan curhatan eks pasien GCK (Griya Cinta Kasih) Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, terkait perlakuan petugas GCK terhadapnya.
Pengunggahnya yakni akun Laily Foreve di salah satu grup Facebook. Selain hal yang dialaminya selama berada di GCK, akun tersebut juga melampirkan enam foto wajah yang diduga adalah orang-orang yang pernah merawatnya selama di GCK.
“Petugas pondok GCK (griya cinta kasih) Sumbermulyo inilah yg kejam dan licik. Telah menganiaya banyak pasien. Termasuk aku inilah korban penganiayaannya. Udh tau aku ini punya penyakit dalam yg tdk blh telat minum obat itu malah di larang minum obat. Kepala dan mukaku dipukul” sampai hidung dan mulutku ini keluar darah. Perilakunya baik dg pasien itu hanya di saat ada tamu saja, barang yg berharga punyaku juga telah dicuri oleh petugas yg bernama eni safitri yaitu hp, anting dan cincin emas itu. Aku juga tdk sengaja udh mendengar omongan petugas yg bernama suyanto itu rundingan dg petugas lain klau mereka mau membunuh aku dg cara pelan”.. Makanya sehari hari disana itu sering banyak pasien yg menggal dunia karena semua pasien yg terkena sakit itu slalu di biarkan tdk di periksakan ke dokter.. Semoga semua petugas GCK itu cepat diberi hidayah olek Allah swt. Supaya mereka sadar dan tobat. Aaminn Allahumma Aamiinn Yaa Allah swt. Gak prcy y wes karepmu.. Pancen koe gak ngrasakno lorone nag gck iku,” tulis akun tersebut.
Beberapa waktu pasca mengunggah, narasi tersebut mendapat lebih dari 100 komentar. Rata-rata, mereka berkomentar seolah membenarkan kondisi seperti narasi tersebut. Seperti komentar akun Teguh Sulistio, “Adik saya kritis 6 thn lalu… tak bawa kerumah sakit.. g tak balikin lagi kesitu…”.
Akun Arjuno Aquatic dalam komentarnya malah menuding, “Psikopat kabeh iku potongan wonge.. (Psikopat semua itu wajah orangnya),” tulisnya.
Juga komentar Kiky Nia Priyana yang menulis mendengar bahwa di tempat tersebut ada praktik kekerasan. “Iya aku jg pernah dengar kalu di sana itu di ajar… katanya tujuanne cek dy iling gak stres ngunu cek ileng,” tulis akun ini.
Melalui postingan tersebut, KabarJombang.com masih berupaya menggali lebih dalam terkait kebenaran postingan tersebut.