JOMBANG, KabarJombang.com – Belasan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, dikabarkan reaktif, saat akan lakukan kujungan kerja (Kunker). Alhasil, mereka yang non-reaktif saja yang berangkat kunker.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 19 anggota dewan dikabarkan batal berangkat kunker ke sejumlah daerah lantaran reaktif Covid-19. Belasann anggota dewan itu, harus menjalani karantina mandiri di kediamannya masing-masing.
Hasil belasan anggota DPRD berstatus reaktif itu diketahui, setelah seluruhnya menjalani Rapid Tes pada Rabu (2/12/2020).
Sekretaris DPRD (Sekwan) Jombang, Pinto membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, dari 19 orang dinyatakan reaktif, 15 di antaranya anggota dewan dan sisanya yakni 4 orang adalah staf Sekwan.
“Namun hari ini sudah dilakukan Swab, hasilnnya negatif. Tinggal 5 orang yang hasil Swabnya belum keluar. Untuk siapa-siapanya kita belum tahu,” jawabnya saat dikonfirmasi melalui nomor ponselnya, Kamis (3/12/2020).
Ditanya tujuan kunker, Pinto tidak menjawab. Ia menjelaskan jika Ketua DPRD Mas’ud Zuremi tidak berkenan menanda-tangani pelaksanaan kunker, sebab ada sejumlah anggota dewan berstatus reaktif. “Tidak mau tanda tangan, karena hasil rapid tes sejumlah anggota dewan reaktif,” bebernya.
Terpisah, Ketua DPRD Mas’ud Zuremi mengatakan, rapid tes kepada anggota DPRD Jombang atas perintahnya. Sebab sebelumnya, para wakil rakyat itu pulang dari kunker. Dari situ diketahui, kata dia, ada 8 orang indikasinya reaktif.
“Karena ada yang terindikasi reaktif, maka saya tidak memperkenankan kunker. Tapi, hasil swab barusan, hasilnya negatif. Untuk jumlah anggota dewan yang reaktif, sementara yang saya tahu 10 orang. sisanya belum tahu. Memang rencana anggota dewan akan kunker. Ada yang ke Semarang ada yang ke Solo,” jawabnya melalui sambungan telepon.