Harga Ayam Turun Drastis
JOMBANG, (kabarjombang.com) – Beredarnya isu flu burung di masyarakat, berdampak pada peternak ayam potong di Kabupaten Jombang. Seperti yang dikeluhkan Saiful (30), salah satu peternak ayam potong jenis pejantan yang ada di Dusun Sendangrejo, Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Selasa ( 22/3/2016).
Menurutnya, saat ini harga ayam potong di tingkat peternak mengalami penurunan sangat drastis. Padahal sebelumnya, harga ayam potong masih dalam kondisi stabil. “Panen ayam di beberapa bulan lalu masih dengan harga tinggi. Namun saat ini turun sangat drastis sekali,” ujar Saiful saat ditemui di kandang ayam miliknya.
Tak hanya itu, saat panen di bulan sebelumnya, harga ayam potong di tingkat peternak mencapai hingga Rp 25 ribu per kilogram. Saat ini, lanjutnya, harga ayam di tingkat peternak hanya laku sekitar Rp 19.500. “Kemarin sih harganya masih bisa mendapatkan untung. Sekarang dengan harga segitu, peternak banyak yang merugi,” katanya.
Selain itu, lanjut Saiful, dengan adanya isu flu burung yang mulai berhembus di kalangan masyarakat, menambah derita bagi kalangan peternak. Sebab, akibat isu tersebut penjualan ayam di tingkat pasar mengalami kerugian, dan hal itu sangat berdampak buruk bagi peternak.
“Saat ini ayam saya sudah waktunya dipanen, namun karena dampak isu tersebut, tengkulak masih menunda untuk membeli ayam pada peternak seperti saya. Sehingga usia panen yang seharusnya 50 hari, belum juga bisa dipanen meski usia ayam lebih dari itu,” bebernya.
Ditambah lagi, biaya makan yang semakin mahal dan biaya operasional perawatan ayam potong juga mengalami kenaikan. “Kemarin harga pakan ayam per kwintalnya hanya Rp 315 ribu, sementara sekarang mencapai Rp 375 ribu. Belum lagi bibit ayam per ekornya sekarang mencapai Rp 2.500 per ekor. Jika dirinci dari biaya tersebut, tentu peternak sangat rawan untuk mengalami kerugian,” ujar Saiful usai memberi makan pada ayam-ayam peliharaannya. (ari)