PERAK, (kabarjombang.com) – Delapan anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Dusun Piyak, Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, terpaksa harus dirawat di Puskesmas setempat, Senin (21/3/2016).
Mereka diduga keracunaan makanan saat menghadiri hajatan di rumah Nur Cahyo, salah satu wali murid yang mengadakan hajatan sunatan anaknya yang juga siswa di SDN Sembung. Pasalnya, usai menyantap hidangan tersebut, mereka mengalami pusing, mual, serta muntah-muntah.
“Sampai siang ini masih ada tujuh anak yang menjalani perawatan di Puskesmas Perak. Mereka mual dan muntah-muntah. Sebelumnya, yang kita rawat delapan anak,” ujar Sulis (52), orang tua salah satu orangtua korban.
Sulis menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (18/3) kemarin. Ada sekitar 70 siswa SDN Sembung menghadiri acara hajatan, yang diadakan salah seorang temannya yang sedang khitan. Seperti pesta biasanya, mereka disuguhi hidangan beberapa makanan oleh pemilik hajatan. Namun, setelah para siswa tiba di rumahnya, tiba-tiba merasakan mual dan muntah-muntah.
Atas kondisi tersebut, Sabtu (19/3) pagi, anak-anak yang mengalami gejala aneh, langsung dibawa ke Puskesmas yang ada di Kecamatan Perak, dan di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Selain itu, ke salah satu klinik yang ada di Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo. “Alhamdulillah, kondisi anak saya sudah membaik. Mungkin sore nanti sudah diperbolehkan pulang,” ujar Sulis saat ditemui di Puskesmas, Senin (21/3/2016).
Ivan Ubaidillah, salah satu petugas medis di Puskesmas tersebut membenarkan kejadian tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan bahwa kejadian tersebut berawal dari makanan yang dihidangkan saat mereka menyantap makanan di pesta hajatan yang dihadiri mereka.
Menurutnya mereka dirujuk ke Puskesmas secara bergelombang, tepatnya di hari Sabtu dan Minggu. “Mereka dirujuk di Puskesmas secara bergantian, itupun dengan jenis keluhan yang berbeda-beda. Ada yang karena muntah-muntah serta diare, ada juga yang karena gejala demam. Muntah dan diare itu merupakan bentuk reaksi fisiologis dari tubuh. Jadi kita belum bisa memastikan soal keracunan atau tidak,” kata Ivan. (ari)