JOMBANG, KabarJombang.com- Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2020 ini. Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah, memotivasi santri untuk melawan kebodohan dan bijak dalam mempergunakan teknologi.
Pasalnya dengan diperingatinya HSN ke-5 ini Gus Aik (panggilan akrab Athoillah) mengatakan, untuk melawan kebodohan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia yang juga dibarengi dengan pengetahuan.
“Perkembangan teknologi khususnya diera revolusi industri 4.0 saat ini, begitu juga dengan perkuat iman dan taqwa yang harus selalu diteguhkan dari para santri millennial, “tegasnya.
Menurutnya, peringatan HSN ini, santri tidak hanya dituntut untuk melakukan pendalaman ilmu agama. Tetapi juga lebih luas lagi seperti pengusaan ilmu teknologi yang semakin modern ini.
“Apalagi, jika ada konten-konten di media sosial (medsos) yang bertentangan dengan dunia ajaran Islam,” ujar Gus Aik melalui keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020).
Gus Aik juga mengatakan, bahwa dengan adanya perkembangan teknologi ini diharapkan para santai bisa memilah. Sehingga tidak terjebak pada hal-hal yang negatif dalam mengeshare atau membagi informasi maupun dalam mendapatkan informasi.
”Karena kan santri ini ilmu pengetahuannya kompleks dan untuk mencapai SDM yang lebih bagus. Maka perlu untuk pengembangan teknologi bagi mereka,” ungkap politikus PKB ini.
Dikatakannya lebih lanjut, bahwa pondok pesanteren (Ponpes) merupakan wadah kuat dalam dakwah, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang terjamin dan berprestasi dalam berbagai aspek apapun. Sehingga, Ponpes tidak sebatas lembaga pendidikan.
Terakhir, ia menandaskan sesuai perintah UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Maka pihaknya berharap agar pemerintah juga turut berperan aktif terhadap Ponpes.
“Kami akan senantiasa mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan PP untuk UU Pesantren. Kalau pemerintah serius dalam mengembangkan kualitas SDM di Ponpes,”pungkasnya.