DIWEK, (kabarjombang.com) – Terhitung sudah 4 tahun ini, Dusun/Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang menjadi kawasan langganan banjir. Tiap diguyur hujan selama 2 jam saja, bisa dipastikan air sungai meluap dan membanjiri wilayah ini.
Seperti hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Jombang cukup lama pada Jum’at (11/3 2016) kemarin, wilayah dusun Keras tak luput dari genangan banjir sebab sungai dengan lebar 5 meter tersebut tidak mampu menampung debit air yang sangat banyak.
Banjir yang melanda dusun tersebut dengan ketinggian sekitar 50 centimeter atau sepinggang anak-anak itu menggenangi beberapa rumah warga dan area PAUD An-Nur, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Asy’ari, hingga depan masjid.
Anshori (39), warga setempat mengatakan, warga sebelumnya sudah mengusulkan adanya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Keras, untuk mengantisipasi meluapnya air sungai saat hujan deras.
“Sudah lama warga mengusulkan adanya pengerukan. Tapi usulan tersebut hanya ditampung dan tak kunjung terealisasi. Hingga 4 tahun ini dusun Keras langganan banjir,” katanya di lokasi, Sabtu (12/3/2016).
Dia menambahkan, mulai tahun 2015 lalu Pemdes mempunyai alokasi dana berupa dana desa (DD), setidaknya hal tersebut tercover dari alokasi tersebut. “Seyogyanya, Pemdes mengalokasikan pengerukan sungai dari DD tersebut, untuk mengantisipasi adanya banjir,” lanjutnya.
Anshori mengatakan, dampak dari banjir tersebut juga menghambat aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti MI, MTs dan Aliyah Al-Asy’ari. Selain itu, juga menggenangi masjid dusun Keras. “Kami sangat berharap kepada pemerintah atas kondisi ini. Tentu yang terdampak adalah warga. Tapi lebih miris, mengganggu proses belajar mengajar di sekolah yang ada di Dusun Keras,” ujarnya. (rief)