PETERONGAN, KabarJombang.com – Diduga istrinya dihina oknum Sekertaris Desa (Sekdes) berinisial SM. Ketua Rukun Warga (RW) 05 Dusun Jajar, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Senin (28/9/2030), mendatangi kantor desa setempat.
Adalah Eko Yulianto (39), suami Masrifatul Qomariah (33) yang merasa dihina oknum Sekdes Kepuhkembeng, yang datang ke balai desa untuk klarifikasi dugaan penghinaan terhadap istrinya.
Eko Yulianto menjelaskan, awal permasalahan muncul ketika pembagian masker yang dilakukan oleh kader desa setempat.
“Kebetulan saat itu, istri saya bersama kader lainnya ikut bagi masker ke warga. Tapi di tengah jalan, istri saya ada sedikit kekeliruan dalam membagikan masker,” ucapnya pada KabarJombang.com Senin (28/9/2020) siang.
Saat itu seharusnya masker dibagikan dua, namun sama istri Ketua RW dibagikan satu. Ia menyebut yang dilakukan istrinya adalah ketidak sengajaan.
“Mungkin istri saya tidak mendengar perintahnya, atau istri saya yang keliru mendengar perintahnya yang harusnya masker dibagikan per KK dua, tapi dibagikan per KK satu,” jelasnya.
Kemudian, mengetahui ada kekeliruan, lanjut Eko, istrinya langsung berkoordinasi lewat handphone dengan Ketua Kader Dusun Jajar sekaligus Sekdes SM. Hal ini membuat Sekdes SM marah.
“Bu Sekdes mengeluarkan kata-kata kasar dengan ucapan cantik-cantik ternyata goblok,” ujar Eko menirukan ucapan oknum Sekdes SM kepada istrinya.
Eko yang tidak terima istrinya dihina pun meminta pihak Pemdes, dalam hal ini Kepala Desa Kepuhkembeng, menyelesaikan persoalan tersebut. Ia pun ingin istrinya keluar dari Kader Dusun Jajar.
“Saya meminta istri saya keluar dari kader. Yang kedua sebelum persoalan ini selesai. Urusan kader khususnya di Dusun Jajar, saya minta difakumkan dulu. Sebelum urusan selesai, bu Sekdes jangan menginjak kantor desa, “kata Eko Yulianto.
Sementara itu, Masrifatul Qomariah (33), istri Eko menyebut dirinya mengaku ada kesalahan dalam membagikan masker.
“Saya langsung konfirmasi, saya minta maaf kemarin salah dalam membagi masker. Kalau bisa saya minta masker lagi, nanti saya yang bertanggungjawab,” bebernya.
Namun ucapan maaf itu rupayanya tidak berpengaruh, Sekdes yang diduga melakukan penghinaan ini malah memarahi Masrifatul.
Selanjutnya, Masrifatul berusaha untuk menghubungi Sekdes SM, namun sampai sekarang belum ada tanggapan dari Sekdes. Bahkan nenerapa kali dihubungi melaui pesan singkat belum ada respon.