JOMBANG, KabarJombang.com – Bulan September kali ini, Jombang sedang musim kemarau basah. Namun, tidak seluruh wilayah Kabupaten Jombang diguyur hujan. Sehingga ada sebagian wilayah mengalami kekeringan.
Kasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Nencana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Gunadi mengatakan, berdasarkan hasil rilis BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) bulan Oktober 2020, Kabupaten Jombang di guyur hujan dengan fenomena La Nina.
“La Nina artinya berkebalikan dengan El Nino. Sehingga pada bulan Oktober sampai bulan April diprediksi Jombang akan hujan,” ungkap Gunadi pada KabarJombang.com, Senin (28/9/2020).
La Nina merupakan fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik dan suhunya lebih rendah dibanding pada kawasan sekitarnya. Sehingga akan terjadi intensitas hujan lebih tinggi di bandingkan tahun- tahun sebelumnya.
Sedangkan El Nino merupakan fenomena kebalikan La Nina dengan berkurangnya curah hujan. Dengan akan terjadinya hujan La Nina pada Kabupaten Jombang, intensitas tinggi, BPBD telah berkoordinasi dengan beberapa daerah yang rawan akan longsor dan banjir bandang di Jombang sebagai bentuk kesiapsiagaan dan pencegahan.
“Kami sudah menyampaikan terkait hal ini, disetiap kecamatan supaya mereka siap-siap. Terkait daerah lawan longsor, pembenahan sungai-sungai, karena ini akan terjadi fenomena La Nina,” imbuhnya.
Prediksi hujan dengan intensitas curah tinggi ini akan terjadi pada bulan Oktober dan akan berlangsung hingga bulan April mendatang.
“saya mengimbau kepada masyarakat untuk bersiap-siap dan berhati-hati. Karena hal ini bisa membahayakan. Seperti yang pernah terjadi yakni banjir bandang di Galengdowo, Wonosalam, di Ngusikan, di Marmoyo, Kecamatan Kabuh, dan Pojokklitih, Kecamatan Plandaan,”pungkasnya.