JOMBANG, KabarJombang.com – Hilangnya Fatchur Rozi (31) asal Dusun Derokulon, Desa Tengaran, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, yang digondol “wewe gombel” sejak Senin (14/9/2020) pukul 03.00 WIB, disebabkan adanya gangguan depresi.
Hal ini dikatakan Kapolsek Peterongan, Iptu Sujadi. Menurutnya, korban mengalami depresi karena sebelumnya ia diminta berobat lantaran sedang sakit. Pria ini juga diketahui pendiam dan suka mengurung diri.
“Saat berobat, ia diantar pak Lek-nya pada Minggu, dan kemungkinan waktu itu tutup. Terus pukul 7 (19.00) pulang dan tidur. Dan pada pukul 02.30 WIB dini hari atau masuk Senin (14/9/2020), ia keluar tanpa tujuan,” kata Iptu Sujadi kepada KabarJombang.com, Selasa (15/9/2020).
Nah, Senin sore sekitar pukul 15.30 WIB itu, Fatchur Rozi ditemukan oleh salah satu guru di Desa Gumulan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, tepatnya di penyeberangan sungai Brantas. Kemudian oleh ibunya, dia dibawa ke RSUD Jombang untuk menjalani perawatan medis.
Saat ditemukan, kata Iptu Sujadi, Fatchur dalam kondisi lemah. Sebelumnya, saat keluar rumah dan dinyatakan hilang, kondisi Fathur memang sedang tidak ftt atau sakit.
“Sebelum hari raya kemarin dia juga sempat dibawa ke RS. Kalau tidak salah dia sakit infeksi paru-paru atau apa gitu. Dan setelah ditemukan sore ini, dia langsung dibawa ibunya ke RS. Dari pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuhnya,” sambung Iptu Sujadi.
Selain itu, lanjut Iptu Sujadi, hilangnya Fatchur Rozi juga dipicu karena dia sempat mendengar suara seperti ada orang yang berteriak-teriak, namun tidak diketahui dari mana asalnya.
Sayangnya, saat KabarJombang.com berusaha mengambil gambar kondisi Fatchur Rozi di ruang IGD RSUD Jombang, pihak RSUD setempat melarang pengambilan gambar.
Sementara pihak keluarga Fatchur Rozi saat berada di IGD RSUD Jombang, menolak untuk diwawancarai terkait ditemukanya Fatchur Rozi.