JOMBANG, (kabarjombang.com) – Hingga saat ini, serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang terbukti belum tuntas. Seperti yang terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, masih ada sekitar 20 pasien dirawat di RS plat merah tersebut.
Selain waspada DBD, di musim penghujan ini, warga juga harus mewaspadai tren penyakit lain, seperti Tifoid dan Pneumoni. Meski tidak mendominasi, setidaknya sudah ada pasien yang dirawat akibat penyakit tersebut.
Hal ini seperti diungkap Kepala Sub Bidang Pelayanan Medik RSUD Jombang. Ulfa Khanafatul. Menurutnya, musim penghujan ini, selain DBD, warga harus mewaspadai Tifoid serta Pnemoni. “Untuk pasien DBD masih ada 20 pasien. Selain DBD, juga terdapat pasien akibat Tifoid dan Pneumoni,” kata Ulfa, Selasa (23/2/2016).
Ulfa menjelaskan, Tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella enteric, dimana pasien yang terserang, lazimnya mengalami demam tinggi 39-40 derajat celcius, tubuh menggigil, denyut jantung lemah, sakit perut. “Sedangkan Pneumoni adalah infeksi satu atau dua paru-paru disebabkan oleh bakteri dan virus,” tambah Ulfa.
Pasien yang lazim terserang Pneumoni, terang Ulfa, adalah mereka yang berusia dibawah 5 tahun. Sedangkan untuk Tifoid usia pasien lebih bervariasi hingga 10 tahun. “Yang jelas harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Karena penularan melalui lalat dan sebagainya, selama musim hujan ini,” papar Ulfa.
Salah satu pasien Pneumoni yang kini menjalani perawatan medis di ruang HCU Paviliun Seruni adalah Arni (1,5). Pasien asal Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso tersebut mulai menjalani perawatan sejak Rabu (17/2) lalu. “Kondisi anak saya sudah berangsur membaik. Pertama kali datang langsung menjalani perawatan di ICU (intensive care unit) centre,” terang Ariyono (48), ayah kandung Arni.
Ariyono menambahkan, semula anaknya mengalami panas hebat, kemudian dilarikan ke rumah sakit. “Awalnya mengalami panas tinggi. Saya khawatir kena DBD, segera saya larikan ke rumah sakit,” pungkas Ariyono. (ari)