JOMBANG, KabarJombang.com – Belum setahun sistem drainase rampung dikerjakan, kondisi jalan KH Mimbar (utara Pasar Legi) Desa Jombang, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, masih saja tergenang air. Kendati hujan hanya berlangsung sekitar 30 menit pada Jumat (14/8/2020) sore.
Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun sejumlah warga tampak mengais sampah yang tersendat di antara lubang drainase. Diduga, air tak bisa mengalir lancar lantaran sampah-sampah berukuran kecil yang ikut mengantre masuk lubang.
Tutik (63) seorang warga setempat mengatakan, kalau air menggenangi jalan KH Mimbar akibat terhambat sampah sehingga air tak bisa masuk lubang drainase.
“Lagi bersih-bersih sampah yang menghalangi air masuk ke saluran air. Ini gara-gara orang selesai jualan di pasar, sampahnya di buang sembarangan. Hujan sedikit aja, airnya sudah menggenangi, gimana kalau hujannya deras,” tuturnya kepada KabarJombang.com, di sela-sela dia menyela sampah menggunakan tongkat kayu. Ia juga sekali memperlihatkan sisa bungkus kertas yang didapatnya.
Saat ditanya apakah karena lubang pada drainase kurang besar dan kurang banyak, ia mengaku tak tahu soal teknis sistem pengairan. Dirinya hanya berharap, agar pedagang pasar setempat, tak membuang sampah sembarangan.
“Harusnya kan buang sampah nggak sembarangan setelah jualan. Biar nggak seperti ini. Kalau airnya masuk lancar kan enak, air nggak banjir,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, pembangunan proyek drainase/ trotoar di kawasan kumuh, Desa Jombang ini menelan biaya Rp 3,4 Miliar. Proyek dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang ini, selesai dikerjakan pada akhir Desember 2019. Pelaksananya yakni PT Wonosalam Makmur dan konsultan pengawasnya yaitu CV Banyubening.