JOMBANG, KabarJombang.com – Koordinator Bidang Penanganan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran mengatakan, grafik Covid-19 di Kota Santri mulai dalam perbaikan. Saat ini, puncak penyebaran Virus Corona Disease sudah berakhir.
“Puncak pandemi di Kabupaten Jombang saat ini sudah berakhir,” tegas dr Pudji melalui sambungan telepon, Senin (10/8/2020).
Perkembangan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Jombang saat ini hampir menyentuh angka 450 pasien. Sedangkan untuk pasien yang dirawat tidak mencapai angka 100 pasien. Itu pun hanya keluhan saja.
“Dan memang pasien Covid-19 sudah banyak yang sembuh. Namun kembali lagi, bagaimana penerapan kampung tangguh agar maksimal,” ungkapnya.
Melalui kampung tangguh masyarakat tetap harus melaksanakan protokol kesehatan. Selain itu masyarakat juga harus betul-betul turut mengawasi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena saat ini, masyarakat atau pasien yang tidak bergejala bisa isolasi mandiri di rumah atau tersentral di desa yang sudah disiapkan pihak desa. Sehingga, hal tersebut yang harus benar-benar diawasi. Dan butuh kesadaran bagi mereka yang terkonfirmasi positif, untuk betul-betul mengisolasi mandiri secara ketat.
Dikatakannya, jika ada masyarakat terkonfirmasi positif namun masih kluyuran, hal ini tidak diperbolehkan. Bahkan, termasuk pelanggaran. “Aparat, beserta tim medis akan menjemput paksa pasien yang bersangkutan untuk dilakukan isolasi tersentral baik di RS maupun yang sudah disiapkan pihak desa,” tandasnya.
Sedangkan pasien terkonfirmasi positif Corona kemudian meninggal, lanjut dr Pudji, hal itu karena ada penyakit komorbit (pemberat) lainnya yang menyertai Covid-19.
“Mayoritas penyakit komorbit yang dimiliki pasien yang meninggal adalah penyakit darah tinggi, usia tua/lanjut, diabetes, jantung dan ginjal. Dan untuk yang murni meninggal karena Covid-19 hampir tidak ada yang meninggal,” ungkap dr Pudji.
Pria yang menjabat Direktur RSUD Jombang ini berharap, dengan melandainya grafik Covid-19 di Kabupaten Jombang, masyarakat jangan sampai lengah dan tetap harus waspada.
“Yang paling bijak. Menerapkan protokol kesehatan di semua unsur masyarakat tanpa terkecuali. Baik itu pejabat, staf, masyarakat umum, swasta, bahkan sampai di tingkat desa RT/RW harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
“Maka kampung tangguh harus betul-betul menjadi penggerak untuk mencegah secara dini terkait penyebaran virus Covid-19. Insya’allah jika penerapan itu dilakukan maka penularan Covid-19 otomatis akan terkendali,” sambungnya.
Sedangkan terkait penerapan New Normal, katanya, bisa diterapkan di semua lini tanpa kecuali. Baik bidang usaha, pemerintahan, swasta, pengusaha, rumah makan, kafe. Namun, harus menerapkan protokol kesehatan.
“Hiperbit yang harus diterapkan di era New Normal, dengan tetap bermasker, jaga jarak, dan cuci tangan. Itu saja yang diterapkan InsyaAllah akan aman,” pungkasnya.