DIWEK, KabarJombang.com – Sebanyak 14 bus rombongan peziarah dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, gagal berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) karena masih tutup, Jumat (7/8/2020).
Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Tengku Azwani mengatakan, ratusan peziarah tersebut belum tahu, kalau komplesk makam yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, masih tutup.
Ia juga mengaku heran, kenapa banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi penutupan makam Gus Dur, KH Wahid Hasyim dan KH Hasyim Asy’ari. Padahal, kabar penutupan makam sudah beredar di berbagai media massa dan media sosial (Medsos).
“Tadi siang ada peziarah 14 bus rombongan dari Garut, Jawa Barat. Tapi tidak bisa masuk karena masih tutup,” jelasnya.
Menurutnya, Ponpes Tebuireng masih menerapkan penutupan total bagi peziarah dari luar pesantren ke area makam keluarga Pesantren Tebuireng. Ia beralasan, kasus Covid 19 yang masih tinggi di Jombang.
Selain itu, Pesantren Tebuireng saat ini juga sedang fokus pada penjagaan santri yang sudah kembali ke pesantren. Santri tersebut yakni siswa kelas IX dan XII.
“Akhirnya mereka hanya salat di Masjid Ulul Albab (pondok putri) dan berdoa bersama di situ aja. Karena tetap tidak bisa masuk ke area makam,” imbuh pria asal Provinsi Aceh ini.
Azwani menjelaskan, antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke makam Gus Dur cukup tinggi. Ia juga sering ditanya langsung maupun lewat telepon oleh masyarakat umum, terkait kapan area makam mulai dibuka kembali.
Hanya saja, Pesantren Tebuireng, menurutnya, punya pandangan lain. Sehingga tetap menutup sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini. Terutama alasan, khawatir akan terjadi penyebaran Covid-19. Apalagi peziarah datang dari lintas daerah. Terkadang tidak semua menjaga protokol kesehatan.
“Kemarin juga ada 2 bus dari Semarang yang mau ziarah. Kejadiannya sama, tetap belum diizinkan,” tandas Azwani.