JOMBANG, (kabarjombang.com) – Di dua tahun terakhir, sebanyak 340 nyawa orang harus melayang begitu saja. Angka ini berdasarkan data kecelakaan yang ada di Satuan lalu Lintas (Satlantas) Polres Jombang. Tahun 2014 saja, jalanan yang ada di Kabupaten Jombang merenggut 149 nyawa, dan di tahun 2015 mencapai 191 nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas.
Menurut Kepala Unit Laka Satlantas Polres Jombang, Ipda Trisula Hadi mengatakan, ada beberapa faktor meningkatnya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas ini, ”Ada beberapa faktor penyebab angka kematian meningkat, seperti faktor alam, infrastruktur jalan, dan faktor kendaraan,” ujar Trisula, Kamis (4/2/2016).
Namun, lanjut perwira pertama ini, yang paling dominan penyebab angka kematian Lakalantas meningkat adalah faktor kesalahan manusia (human error) . Sebab menurutnya, faktor ini disebabkan oleh pengendaranya sediri yakni masih banyak pengendara yang tidak menggunakan kelengkapan saat berkendara di jalanan. “Inilah yang mengakibatkan angka kematian dari tahun ke tahun meningkat,” bebernya.
Tak hanya itu, menurut Trisula, angka kecelakaan lalu lintas dari tahun 2014 dan 2015 meningkat drastis. Jika dirinci, di tahun 2014 saja angka Lakalantas mencapai 861 kasus. Sementara di tahun 2015 angka Lakalantas meningkat menjadi 1072 kasus kecelakaan.
“Naiknya angka kecelakaan lalu lintas juga didominasi para pelajar. Jika ditotal dari dua tahun terakhir. Sebanyak 559 kasus kecelakaan di Kabupaten Jombang adalah para pelajar. Ini jelas sangat meningkat, sebab jika dilihat di tahun 2014 hanya sekitar 240, namun di tahun 2015 mencapai 319 kasus kecelakaan yang dialami pelajar,” paparnya.
Pihaknya tak membantah jika banyaknya angka kecelakan dan juga angka kematian akibat kecelakan juga diakibatkan infrastruktur yang ada di Kabupaten Jombang. “Kondisi jalan selama ini juga menjadi penyumbang angka kecelakaan terbanyak. Namun untuk mengurangi angka tersebut, sampai saat ini Satlatas Polres Jombang juga membuat Black Spot (tanda peringatan) di titik rawan kecelakaan. Seperti di jalan raya Mojoagung, jalan raya Ngoro – Jombang,” ujarnya. (ari)