Data Korban DBD di Kabupaten Jombang Tidak Valid

Pasien DBD yang ada di RSK Mojowarno. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

215 Penderita DBD Tidak Terdata di Dinkes Setempat

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Data penderita dan korban meninggal dunia penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, tidak valid. Bagaimana tidak, data yang dihimpun Dinkes tidak sesuai dengan data yang ditemukan di lapangan.

Baca Juga

Menurut Bupati Jombang, Nyono Suharli, hal tersebut terjadi karena tidak adanya sinkronisasi data yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan (Faskes) yang ada, dengan data di Dinkes Kabupaten Jombang.

Berdasarkan data di lapangan, total penderita DBD di Kabupaten Jombang dari dua rumah sakit yang berbeda, mencapai, 445 kasus demam berdarah. Jika dirinci, data di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang mencapai 220 kasus, dan 215 kasus demam berdarah di Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno. Sementara jumlah yang terdata di Dinkes Kabupaten Jombang hanya 235 kasus. Jelas, jumlah tersebut jauh dari data penderita DBD di Kabupaten Jombang sesungguhnya.

Ironisnya, untuk korban meninggal dunia berdasarkan data yang dirilis oleh Dinkes Kabupaten Jombang hanya tercatat delapan orang meninggal. Sedangkan data yang di lapangan ada sepuluh korban meninggal di bulan Januari 2016.

Diantaranya, 1. Alissa Aqila Rafa (3) warga Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek, 2. Andik Dusun Dayangan Desa Genukwatu Kecamatan Ngoro, 3. Diki Abrizal Saputra (8) Dusun Ngrandu Desa Morosunggingan Kecamatan Peterongan, 4. Kismullah Abdul Hakim (9) warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben, 5. Muhammad Khoirul Fatikhi (4) warga Dusun Ngreco Desa Pojokrejo Kecamatan Kesamben, 6. Ahmad Ihsan Baihaqi (15) warga Dusun Sanan Desa Puton Kecamatan Diwek, 7. Canggi Zanditara (7) warga Desa Puton Kecamatan Diwek, 8. Nikmatur Rosidah (6) warga Dusun Ngrandu Desa Morosunggingan Kecamatan Peterongan, 9. Barda bramantyo (4) warga Desa Jombok Kecamatan Kesamben, 10. Nabila Aurora (9) warga Medan Bakti asal Kecamatan Sumobito.

Namun, data dari Dinas Kesehatan Jombang menyebutkan delapan pasien yang meninggal, diantaranya, 1. AIisa aqila (3) warga Balongbesuk Kecamatan Diwek, 2. Andik (11) warga Dusun Kayangan Desa Genuk watu Kecamatan Ngoro, 3. Khismullah Abdul Hakim (11) warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben, 4. Barda Bramantyo (4) warga Desa Jombok Kecamatan Kesamben, 5. Diki Abrizal Saputra (8) warga Morosungingan Kecamatan Peterongan, 6. Ahmad Ihsan Baihaqi (15) warga Desa Puton Kecamatan Diwek, 7. Canggi Zaditara (7) warga Desa Puton Kecamatan Diwek, 8. Nikmatur Rosidah (6) warga Desa Morosunggingan Kecamatan Peterongan.

Dikonfirmasi terkait jumlah pasien, Sunut Hastuti Kasubag Humas RSK Mojowarno mengatakan, sesungguhnya setiap data pasien DBD yang masuk di RSK Mojowarno selalu dilaporkan ke Dinas Kesehatan Jombang.

“Setiap hari, kita selalu laporkan data pasien DBD yang ada di RSK Mojowarno ini. Jadi untuk tidak teraksesnya data pasien yang ada di RSK ke Dinkes Jombang, kami tidak tahu tentang itu. Termasuk 2 pasien DBD yang meninggal di RSK Mojowarno yaitu, Nabila Aurora (9) dan juga Mohammad Alfaro, warga Desa Wadungsri Kecamatan Waru Sidoarjo, namun karena alamatnya di luar Kabupaten Jombang, jadi tidak terakses di Dinkes Jombang,” ujarnya, Selasa (2/2/2016).

Sementara Bupati Jombang, Nyono Suharli saat dikonfirmasi terkait tidak teraksesnya semua data di Dinkes Jombang, pihaknya akan memerintahkan Dinkes untuk melakukan sinkronisasi data pasien DBD yang ada di rumah sakit swasta, dan juga di Faskes tingkat pertama seperti Puskesmas.

Nyono menambahkan, jika memang semua data sudah terakses di Dinkes, dan banyaknya penderita DBD yang ada di Jombang, maka Selasa sore pihaknya akan dilakukan rapat koordinasi untuk membahas terkait apakah status Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah bisa dikeluarkan atau belum.

“Jika memang data dari beberapa Faskes yang ada di Kabupaten Jombang sudah terkumpul dan bisa dihitung. Maka sore ini, Sekda (Seketaris Daerah) akan memimpin rapat untuk menentukan status KLB DBD di Kabupaten Jombang,” kata Nyono di gedung Pemkab, kemarin. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait