JOMBANG, KabarJombang.com – Tren positif Covid-19 di Kabupaten Jombang terus merangkak naik. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, hingga tanggal 14 Juli 2020, total pasien positif Covid-19 sebanyak 378 kasus.
Berbanding terbalik dengan jumlah pasien sembuh, hanya berjumlah 105 orang dan 27 orang lainnya meninggal dunia.
Dari fakta ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang, dr Achmad Iskandar Dzulqornain berpesan kepada masyarakat, untuk tidak meremehkan protokol kesehatan yang sudah disarankan tim medis.
“Risiko penularan dapat diminimalkan dengan protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun,” katanya, Selasa (14/7/2020).
Pesan ini, kata Iskandar, juga berlaku secara khusus kepada guru, wali murid dan siswa yang mulai melakukan kegiatan belajar mengajar. Termasuk beberapa pesantren yang sudah mulai mengembalikan santrinya.
Pesan tersebut sangat penting ia sampaikan. Terutama di lima kecamatan dengan kasus positif terbesar di Kabupaten Jombang. Kelima kecamatan ini yaitu Peterongan sejumlah 86 kasus, Sumobito 53 kasus, Jombang 41, Jogoroto 38, Mojoagung 23 kasus, Diwek 19 kasus.
Lima kecamatan ini memiliki sekolah-sekolah yang siswanya cukup banyak. Mayoritas pesantren dan kampus-kampus besar berada di antara lima wilayah ini. Terlebih kecamatan Jombang.
“Laksanakan kegiatan belajar penuh tanggung jawab. Keputusan Kemendikbud RI dan Menag RI tentang proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19, pada intinya berbasis daring,” tegas Iskandar.
Dikatakan Iskandar, bagi lembaga pendidikan yang terpaksa melakukan pembelajaran tatap muka langsung, tentu harus memperhatikan aturan kesehatan yang ketat.
“Dalam hal harus melakukan pertemuan langsung karena urgen, lakukan pengaturan ketat mekanismenya, agar tak tertular Covid-19. Supaya pasien positif tak bertambah,” tandas Iskandar.
