MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Puluhan KKS (kartu keluarga sejahtera) program BPNT (bantuan pangan non tunai) di Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, ternyata tak berfungsi.
Praktis, keluarga penerima manfaat (KPM) desa setempat yang seharusnya mendapat BPNT hanya bisa gigit jari. Bahkan, kartu itu tidak bisa digunakan sejak tahun 2018, di mana kartu itu mulai berlaku.
Terungkapnya KKS tak berfungsi ini berawal dari Lailatul Qomariyah, salah satu warga Dusun Winong Kidul, Desa setempat yang mempertanyakan bantuan dampak Covid-19 ke Pemdes setempat. Hal ini dia lakukan sebab dia dan beberapa warga Dusun setempat tidak mendapatkan bansos dampak Corona tersebut.
“Saat ke Pemdes, salah salatu perangkat desa meminta kami mempertanyakan langsung ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jombang,” cerita Qomariyah, Sabtu (13/6/2020) lalu.
Ingin mendapat kejelasan, ia pun ke Dinsos Jombang. Di sana, pihak Dinsos melakukan pengecekan data. Didapati, pengajuan namanya dan sejumlah warga Dusun setempat yang tak mendapatkan bansos dampak Covid-19 tersebut, ditolak lantaran tercatat sebagai penerima BPNT.
“Dari situlah, kita tahu ada sekitar 20-an warga Dusun Winong Kidul yang mendapat BPNT. Ini khusus di Dusun Winong Kidul. Tapi, warga justru tidak tahu kalau mereka adalah penerima BPNT, karena selama ini tidak pernah menerimanya,” katanya.
Setelah dari Dinsos, lanjutnya, dirinya bersama sejumlah warga lain tiba-tiba mendapat undangan untuk datang ke balaidesa Johowinong perihal pengambilan KKS atau kartu BPNT pada Rabu 20 Mei 2020. Namun, di kartu tersebut tercatat berlaku mulai tahun 2018.
“Kan aneh, kenapa kartu tersebut dibagikan sekarang. Padahal itu sejak 2018. Anehnya lagi, kartu tersebut tidak bisa dicairkan saat kita ke e-warung. Katanya kosong,” ujar Qomariyah.
Selanjutnya, mereka pun mempertanyakan hal tersebut ke Kaur Kesra setempat. Lagi-lagi, Qomariyah menelan kekecewaan, sebab Kaur Kesra mengaku tidak tahu dan diminta menanyakan lagi ke agen e-warung.
“Hingga setelah lebaran, kita tanyakan lagi ke e-warung dan hasilnya sama saja, kartu ini tidak berfungsi karena kosong. Lalu, apa gunanya kartu ini kalau tidak bisa dicairkan,” kesalnya.
Terpisah, salah satu penerima kartu BPNT, Lasmini warga Dusun Karang Tengah Desa setempat membenarkan, sekitar bulan puasa lalu dia mengambil kartu tersebut di balai desa. Namun, sama dengan Qomariyah, saat datang ke e-warung, kartu yang dia dapat ternyata kosong saldo,
“Sempat kami tanyakan ke pak Polo (Kasun), jawabannya masih diproses,” katanya di kediamannya, Minggu (14/6/2020).
Lasmini mengaku menanyakan tidak berfungsinya KKS tersebut ke Bank BNI Mojoagung. Oleh pihak BNI, Lasmini diminta menanyakan langsung ke Dinsos Jombang bersama pendamping program.
“Tentu, kami sangat kecewa. Katanya ini haknya orang tak mampu, tetapi ternyata tidak bisa dicairkan. Di Dusun Karang Tengah yang menerima kartu seperti ini ada 2 orang. Yang banyak menerima ada di Dusun Winong Kidul. Tapi yang sama, nggak bisa dicairkan,” ungkap Lasmini.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Moch Saleh saat dikonfirmasi terkait KKS BPNT ini mengatakan, untuk saat ini KKS belum bisa digunakan karena Kementrian Sosial (Kemensos) belum menginjek pada posisi itu. Karena saat ini, sekitar 6 ribuan yang belum terinjek oleh BNI.
“Maka, itu belum bisa digunakan, termasuk Desa Johowinong. Itu kartu tahun 2018, pada waktu itu kartu sudah di desa. Dengan kejadian ini, akan kita kroscek lagi dengan BNI,” jawabnya sambungan ponselnya, Senin (15/6/2020).