DIWEK, (kabarjombang.com) – Korban meninggal akibat DBD (demam berdarah dengue) terus bertambah di Kabupaten Jombang. Korban kali ini adalah M Ikhsan Baihaqi (15) asal Dusun Sanan, Desa Puton, Kecamatan Diwek. Pelajar kelas X SMKN Gudo ini menghembuskan nafas terakhir di RSUD Jombang, Sabtu (23/1/2016) pagi.
Suroto (45), orang tua korban mengatakan, saat dirujuk ke RSUD Jombang, Jumat (22/1/2016), kondisi Ikhsan sudah kritis. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suroto dan Samiyem ini demam tinggi sejak 7 hari yang lalu. Saat itu, Ikhsan dibawa ke dokter umum, tapi tidak ada perkembangan signifikan. Hingga akhirnya, Ikhsan dilarikan ke Puskesmas Cukir, Kecamatan Diwek.
Demam pada tubuhnya tetap tinggi. Bahkan darah segar keluar dari hidung. Ikhsan kemudian dirujuk ke RSUD Jombang. “Katanya dokter sudah masa kritis. Panasnya kurang lebih sudah 6 hari. Terlambat dirujuk, soalnya sebelumnya kami mengandalkan dokter umum,” kata Suroto kepada wartawan di rumah duka.
Selain Ikhsan, seorang bocah lainnya di Desa Puton juga meninggal akibat DBD, yakni Zaki (9), juga warga Dusun Sanan. Kaur Kesra Desa Puton, Maskulatin (41) menuturkan, sama dengan Ikhsan, Zaki juga terlambat dirujuk ke rumah sakit. “Kondisi Zaki saat dirujuk sudah kritis,” tuturnya.
Maskhulatin mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk melakukan pencegahan DBD, seperti melakukan fogging atau pengasapan secara massal. Kemudian menggalakkan kebersihan lingkungan dengan program 3 M plus. “Tapi serangan DBD masih saja terjadi,” ujar Maskhulatin.
Meninggalnya Ikhsan dan Zaki, berarti jumlah korban meninggal akibat DBD di Jombang dipastikan bertambah menjadi enam orang. Versi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, korban meninggal yang masuk dalam database sebanyak 4 orang. Mereka adalah Alysah Aqila (3) warga Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek, Andik (11) warga Desa Genukwatu Kecamatan Ngoro, Diki Abrizal Saputra (8) warga Desa Morosunggingan Kecamatan Peterongan, serta Kismullah Abdul Hakim (9) asal Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben. (ari)