BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Menjadi langganan macet saat masa mudik dan balik lebaran Idul Fitri, arus lalu lintas di simpang lima Mengkreng atau biasa dikenal Simpang Banjuri (Jombang – Nganjuk – Kediri) tahun 2020 ini, lengang.
Tahun ini, tidak ada penumpukan kendaraan di kawasan pertemuan jalur Jombang, Nganjuk dan Kediri, seperti biasa terjadi pada arus mudik dan balik lebaran atau H minus 7 hingga H plus 7, tahun-tahun sebelumnya. Lebih lagi, dua palang pintu kereta api yang tiap satu jam melintang saat ‘si ular besi’ melintas, menambah kemacetan makin parah.
Bahkan, kemacetan pada arus mudik dan balik ini, mengular hingga 5 kilometer. Hingga sebagian pengguna jalan, memilih jalan pintas dengan menyeberang Sungai Brantas menggunakan jasa perahu penyeberangan mesin di Desa/Kecamatan Megaluh.
Diketahui, sungai terbesar di Jawa Timur ini, membelah daerah Jombang dengan Nganjuk. Meski cukup berbahaya, moda transportasi ini menjadi pilihan pemudik agar bisa cepat sampai ke tempat tujuan, kala itu.
Pandemi virus Corona, memang mengubah segalanya. Tahun ini, tak ada lagi peristiwa kemacetan saat tradisi mudik dan balik lebaran. Hal ini seperti diungkap Bambang, salah satu petugas penjaga palang pintu perlintasan KA di simpang Banjuri.
“Tahun ini, volume kendaraan yang melintas menurun drastis. Mungkin karena ada wabah virus Corona, hingga pemerintah melarang masyarakat mudik. Iya, kondisi jalanan sepi. Sementara KA yang melintas hanya 5 kali dalam sehari,” katanya saat bertugas, Senin (25/5/2020).
Kondisi ini, lanjut Bambang, jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kemacetan pada arus mudik dan balik tahun lalu, mencapai 3 hingga 5 kilometer.
“Kalau tahun kemarin, petugas kepolisian Jombang dan Kediri, sampai terjun bekerjasama mengurai kemacetan. Paling pendek macet kala itu mencapai 3 kilometer. Sekarang bebeda jauh,” pungkasnya.