JOMBANG, KabarJombang.com – Salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Jombang yang sempat menjalani isolasi di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Jombang, berpulang, Sabtu (1/5/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur RSUD, Dokter Pudji Umbaran. Menurutnya, KH Machfud Harim, meninggal berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). “Betul, KH Machfud dari PPDU, sempat diisolasi di RSUD. Terakhir, kondisinya PDP. Saat ini masih menunggu hasil Swab kedua nanti jam 15.00 WIB. Kalau hasil Swab pertama Negatif,” papar dr Pudji Umbaran, Sabtu (14/5/2020).
Sementara Gus Yusuf, pihak keluarga mengatakan, KH Machfud Harim sebelumnya memiliki riwayat penyakit paru-paru. Pihaknya juga membenarkan, hasil tes Swab pertama dinyatakan negatif, dan tes Swab kedua baru akan diketahui sore hari sekitar pukul 15.00 WIB.
“Beliau sebelumnya memiliki riwayat penyakit paru-paru. Masih nunggu hasil Swab kedua. Kalau hasilnya negatif maka negatif. Jadi tidak karena Corona, tapi di paru-parunya ada penumpukan cairan,” kata Gus Yusuf.
Dalam kesempatan itu, Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, selaku pengasuh Asrama Queen Al-Azhar PPDU Rejoso, Peterongan, Jombang menuturkan, apapun hasil tesnya, jenazah akan tetap dimakamkan di makam keluarga Pesantren.
“Saya sudah menyampaikan kepada pihak keluarga dan anak-anaknya. Apapun nanti hasil tes-nya, beliau tetap dimakamkan di makam keluarga,” tuturnya.
Pria yang juga alumni Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menyebut, upaya ini dilakukan supaya memberikan edukasi bagi masyarakat, bahwasanya saat pandemi Covid-19 ini, jenazah juga punya hak sama untuk dimakamkan secara layak.
“Jadi mari didoakan dari rumah, bukan membatasi untuk bertemu, tapi saat ini memang kondisinya tidak memungkinkan,” pungkasnya.
Saat ini, lokasi kediaman KH Machfud Harim di kawasan PPDU Rejoso, Peterongan, tampak sudah dihadiri beberapa keluarga. Jenazah masih berada di RSUD Jombang serta menunggu petunjuk pihak RSUD tentang protokol pemakamannya.
KH Mahfudz wafat di usia 80 tahun lebih 17 hari. Kiai ini meninggalkan lima orang putra dan delapan orang cucu.