BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang com – Pemakaman seorang prempuan berinisial IM (53), warga Dusun Tegalsari, Desa Kayen, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, Rabu (22/4/2020) sekitar pukul 13.30 WIB.
Penerapan protap pemakaian APD bagi petugas, mengingat meninggalnya IM saat masa darurat Covid-19. Selain itu, jenazah IM diantar satu unit ambulans dari rumah sakit Surabaya menuju TPU desa setempat. Informasi yang diperoleh, KIM memninggal dunia di salah satu rumah sakit di Surabaya.
Kepala Desa (Kades) Kayen, Hasanudin, membenarkan proses pemakaman jenazah IM mengikuti prosedur pemakaian APD lengkap yang dikenakan petugas. Dikatakannya, kabar yang diperolehnya, IM meninggal dunia akibat sakit TBC yang dideritanya.
Hasanudin tidak mengetahui, apakah korban terpapar virus Corona (Covid-19) atau tidak. Lantaran, pihaknya mengaku tidak menerima penjelasan detail. Hanya saja, dia memperoleh informasi, korban meninggal sebelum hasil Rapid Test-nya keluar.
“Kami belum tahu apakah terpapar Corona atau tidak. Yang pasti, kami tidak mendapat penjelasan, karena hasil rapid test-nya belum keluar namun korban keburu meninggal. Pemakamannya menerapkan protokol kesehatan, dan Alhamdulillah warga sini bisa bisa memakluminya,” jawabnya saat dikonfirmasi KabarJombang.com lewat aplikasi WhatsApp, Rabu (22/4/2020).
Terpisah, Camat Bandar Kedungmulyo, Mahmudi juga mengatakan hal sama. Dia mengaku tidak ada penjelasan dari pihak salah satu rumah sakit di Surabaya terkait meninggalnya IM, apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Kendati begitu, lanjutnya, proses pemakamannya tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan, mengingat saat ini masa darurat Covid-19.
Pihaknya juga membenarkan, IM merupakan warga asal Desa Kayen. Namun, dia berdomisili di Surabaya dan tiap bulan tahun ke Desa Kayen. “Memang, dia orang Kayen, berdomisili di Surabaya tapi tiap tahun dia pulang ke sini,” katanya.
Diungkapkan Mahmudi, dari informasi yang diterimanya, IM meninggal dunia karena sakit paru-paru yang dideritanya, berdasarkan riwayat dari keluarganya.
“Ceritanya dia datang ke rumah sakit Sukolilo Surabaya, periksa cuma satu hari, terus meninggal. Yang bersangkutan memang punya riwayat sakit paru-paru. Untuk hasilnya negatif, Tapi pihak rumah sakit tidak ada penjelasan,” jawab Mahmudi.