JOMBANG, KabarJombang.com – Suasana rumah duka KH Salahuddin Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Sholah yang kian padat, memaksa pengurus melakukan penutupan pintu masuk peziarah makam Gus Dur. Kendati begitu, peziarah masih bisa mengikuti prosesi pemakaman melalui pintu utama pondok pesantren Tebu Ireng.
“Malam ini kita sudah lakukan penutupan, peziarah yang datang masih bisa berkunjung tapi sebatas di lorong saja. Pagi nanti buka atau tidak, masih akan melihat sikon (situasi dan kondisi) terlebih dahulu,” ungkap Mahmud, salah satu pengurus ponpes Tebuireng, senin (3/2/2020) dini hari. Penutupan ini menurut dia, lebih cepat dilakukan, lantaran pelayat mulai berdatangan.
Pintu ke arah makam Gus Dur sendiri setiap harinya ditutup pada pukul 03.00 WIB. Namun dikarenakan berbagai hal, salah satunya sore nanti sekitar pukul 16.00 WIB akan ada prosesi pemakaman Gus Sholah, maka pengurus pondok memutuskan untuk penutupan pintu lebih awal. “Kita harus mempersiapkan segala sesuatunya termasuk liang lahat mbah yai,” ungkap dia memungkasi.
Jenasah Gus Sholah sendiri saat ini masih berada di rumah duka Jalan Bangka Raya Jakarta Selatan. Adik kandung Presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, minggu (2/2/2020) tepat pukul 20.55 WIB di usianya yang menginjak 78 tahun.
Rencananya, jenasah akan diterbangkan ke Surabaya pada hari senin sekitar pukul 09.00 WIB. Prosesi pemakaman pria kelahiran 11 September 1942 ini dijadwalkan sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut informasi sejumlah santri dan pengurus pondok, Gus Sholah bakal disemayamkan bersebelahan dengan makam kakak kandungnya, Gus Dur. Namun hingga berita ini diturunkan, belum tampak tanda-tanda penggalian liang lahat di samping makam Gus Dur.
