JOMBANG, KabarJombang.com – Meski telah lama menjabat Kepala Desa, M Subbatul Alimi (52) Kades Dapurkejambon, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini, ternyata masih memiliki kepedulian terhadap anak-anak.
Ini terbukti, hingga saat ini, pria yang telah lama menjabat sebagai perangkat desa ini juga mengajar ngaji di rumahnya.
Alimi, begitu sapaan akrabnya, kini memiliki sekitar 30 murid yang belajar dan mengaji di Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di rumahnya. TPQ tersebut, bahkan sudah ada sejak belasan tahun silam.
Alimi menjelaskan, dahulu, TPQ di rumahnya itu memiliki lebih dari 200 murid. Namun, sebagian besar dari muridnya ini sudah dewasa dan mendirikan TPQ di daerah mereka masing-masing.
“Memang background saya itu pesantren. Ini warisan dari orang tua, sehingga meskipun saya menjadi Kades, saya tetap menyisihkan waktu untuk mengajar ngaji dengan keluarga di rumah,” terang Alimi.
Suami dari Rusmi Rohmawati (49) dan memiliki dua orang anak serta satu cucu ini mengaku, dengan mengajak anak-anak yang ada di desanya aktif mengaji, akan mampu menjadi benteng diri bagi generasi anak bangsa, dan meminimalisir tingkat kenakalan remaja.
Pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Kepala Desa Dapurkejambon ini, bahkan sebelumnya sempat menjadi BPD pada tahun 2002 silam, dan Sekretaris Desa (Sekdes) pada tahun 2007. Sebelum akhirnya, dia memutuskan maju sebagai Kepala Desa hingga saat ini.
Dikatakan Alimi, Desa Dapurkejambon memiliki tiga Dusun. Diantaranya Kejambon, Dapurno dan Dusun Banggle. Sementara jumlah penduduknya, lebih dari enam ribu jiwa yang mayoritas berpenghasilan sebagai petani.
Sehingga sejauh ini, fokus pebangunannya lebih pada peningkatan pembangunan infrasutruktur dan saluran irigasi.
“Infrastriktur di desa kami berupa hotmix, paving, drainase dan saluran irigasi, sudah selesai semua.” katanya.
Sementara untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di desanya, juga didukung sepenuhnya oleh program Jasmas DPRD Jombang dan program BUMDes yang hingga kini masih berjalan dan terjaga.
“Jasmas ini untuk pemberdayaan petani guna meningkatkan hasil pertanian. Sebab, 60 persen dari desa kami ini adalah lahan pertanian. Alhamdulillah, juga didukung adanya BUMDes yang hingga kini di desa kami masih aktif dan berjalan. Karena penanggung jawabnya kami serahkan kepada masing-masing RT,” ungkapnya.
Alimi mengaku, kedepan pihaknya akan fokus membina kalangan remaja dengan sejumlah terobosan yang dia miliki. Hal ini semata-mata sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan, bahwa tingkat kenakalan remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
“Kami ingin bentengi remaja desa kami dari pengaruh hal negatif, kenakalan, dengan kegiatan remaja. Contohnya, kami akan bangun lapangan olahraga,” pungkasnya.
Jurnalis: Muji Lestari
Editor: Arief Anas