NGORO, KabarJombang.com – Tahun Baru Islam di Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, dirayakan dengan cara berbeda. Mereka menggelar Gebyar Campursari Madya Laras, Rabu (11/9/2019) malam.
Kepala Dusun Ngepeh, Sungkono menuturkan, acara ini bertujuan sebagai peringatan satu Muharram atau tahun baru Hijriyah.
“Sekaligus untuk kian mempererat silaturahim di antara masyarakat dusun,” kata Sungkono.
Kegiatan dimulai dengan pertunjukan kesenian kuda lumping, dilanjutkan dengan campursari Madya Laras, tari remo, dan ditutup dengan pertunjukan wayang kulit, dengan mengusung lakon “Mudune wahyu kamulyan jati”.
Dalam kegiatan ini, tampak hadir kepala desa (Kades) beserta jajarannya, tokoh agama, dan masyarakat dusun Ngepeh dan sekitarnya.
“Kegiatan seperti ini sangat positif. Senang bisa lihat pertunjukan campursari, apalagi di dusun sendiri,” ungkap Mulyaji, warga setempat.
Dusun Ngepeh sendiri, dikenal sebagai dusun kerukunan antar-umat beragama. Sebab, di dusun ini, ratusan warga terdiri dari pemeluk sedikitnya tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan Hindu, hidup berdampingan dan beraktivitas secara damai dan dalam toleransi tinggi.
Bahkan pada 2017, saat para pemuda ASEAN bertemu Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang dalam acara ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC), mereka berkunjung ke Dusun Ngepeh untuk melihat sendiri kehidupan lintas iman di dusun ini. (Marlita/mg)