KABARJOMBANG.COM – Warga desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mendadak dihebohkan dengan penemuan sosok laki-laki tua yang tewas dengan posisi tengkurap, di area lahan tebu di desa setempat, Selasa (18/9/2018), sekitar pukul 10.00 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Kesamben, Ipda Putut Yuger Asmoro mengatakan, tubuh lelaki tua yang sudah tak bernyawa tersebut pertama kali ditemukan oleh Sugito dan Rohmatullah, warga setempat. Saat itu, keduanya sedang mencari rumput.
Keduanya mengetahui ada sepeda motor jenis Karisma yang terparkir di sekitar lokasi kejadian. Hingga beberapa saat ditunggu, seolah sepeda motor tersebut ditinggal pemiliknya. Mereka pun menaruh curiga, hingga keduanya mencoba mencari pemilik motor itu.
“Begitu dicari, dua saksi tersebut malah menemukan sosok tubuh korban dalam posisi tengkurap. Begitu dicek, korban sudah tidak bernyawa,” ungkap Ipda Yuger.
Sejurus kemudian, kedua saksi melapor kejadian tersebut kepada perangkat dan diteruskan ke Polsek Kesamben. Selang beberapa waktu, polisi yang datang langsung melakukan olah TKP.
“Selain sepeda motor, di sekitar lokasi juga ditemukan sebilah sabit. Korban saat itu memakai baju lengan pendek berwarna coklat bergaris dan celana trining warna biru. Dari hasil pemeriksaan bersama petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban,” lanjutnya.
Disaat polisi sedang melakukan olah TKP, lanjut Kanit Reskrim, Kades Mojowiryo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Taufik bersama keluarga korban datang ke lokasi kejadian. Saat dicek, ternyata benar, jenazah tersebut merupakan anggota keluarganya, dan diketahui bernama Seger (60) warga Dusun Sidowiryo Rt 001 Rw 04 Desa Mojowiryo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
“Keluarga korban memang mencarinya. Korban pergi dari rumahnya untuk mencari rumput sejak hari Senin (17/9/2018) sekitar pukul 07.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor Karisma. Namun, seharian tidak pulang. Nah, begitu ada kabar penemuan mayat, keluarga korban langsung ke TKP,” sambung Ipda Yuger.
Menurut keluarga korban, lanjut Kanit Reskrim, korban memiliki riwayat sakit lambung/liver. Meski begitu, korban tetap ngotot untuk terus mencari rumput, meski sudah dilarang oleh pihak keluarga.
“Selanjutnya, keluarga korban menerima kematian korban disebabkan oleh riwayat penyakit yang dideritanya. Sebab itu, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi lanjutan. Selanjutnya, jenazah korban dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan,” pungkas Ipda Putut Yuger. (adi/nas)