KABARJOMBANG.COM – Adanya kontrversi terhadap imunisasi vaksin Measles – Rubela (MR) di sejumlah daerah, juga merambah ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kabar terakhir, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, meminta agar imunisasi rubela bisa ditunda.
MUI menilai, belum diketahuinya zat yang terkandung dalam vaksin MR, membuat MUI Pusat mengintruksikan terhadap MUI tingkat kabupaten untuk meminta menunda adanya vaksin masles – rubela yang banyak dilakukan terhadap siswa sekolah.
“Sesuai dengan intruksi MUI Pusat, meminta kepada Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk menunda adanya imunisasi serentak yang akan dilakukan pemerintah kepada siswa di sekolah,” terang KH Kholil Dahlan, Ketua MUI Kabupaten Jombang, Rabu (8/8/2018).
Menurutnya, ini merupakan hasil pertemuan antara MUI Pusat dengan Menteri Kesehatan di Jakarta pada tanggal 2 dan 3 Agustus 2018. Dalam pertemuan tersebut, terdapat 3 kesepakatan antara MUI dan Kemenkes untuk melakukan penundaan terhadap imunisasi rubela.
“Terdapat tiga poin hasil pertemuan tersebut, diantaranya, pertama imunisai rubela ditunda dulu. Kedua, Menteri Kesehatan menyanggupi penundaan untuk mencarikan bahan-bahan dalam vaksin rubela untuk diteliti di MUI. Pada poin ketiga, bulan September adalah batas akhir, Menkes menyerahkan bahan vaksin rubela untuk diteliti bersama dengan MUI. Nah, kaalu sudah ketemu apa isi bahan dan kandungan dari vaksin tersebut, baru MUI mengeluarkan fatwa,” jelasnya.
Perlunya MUI ikut campur dalam masalah kandungan di dalam vaksin rubela, karena berkaitan dengan keyakinan. Sebab, sebagai umat Islam, imunisasi itu bagian dari memasukan sesuatu ke dalam tubuh.
“Jika yang itu adalah larangan, kalau sampai barang yang dimasukkan merupakan larangan oleh umat muslim. Ini yang membahayakan,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang dr Pudji Umbaran mengatakan, bahwa di tahun ini Kabupaten Jombang tidak ada imunisasi measles – rubela. Sebab, imunisasi rubela hanya dilakukan ketika suatu daerah terjadi kasus rubela.
“Karena tahun ini kasus tersebut tidak ada di Jombang, sehingga tidak ada imunisasi rubela. Yang ada hanya imunisasi vaksin difteri yang saat ini pelaksanaannya sudah dilakukan di beberapa sekolah,” jelas dokter yang juga menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang ini kepada KabarJombang.com. (aan/kj)