KABARJOMBANG.COM – Dikabarkan akan menjadi lokasi pengeboran gas yang akan dilakukan Lapindo Gas, sejumlah warga di Dusun Kedongdong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai menunjukkan respon negatif.
Gelagat penolakan warga diketahui, setelah warga memampangkan spanduk berisi kalimat penolakan dengan dibubuhi tanda tangan penolakan oleh warga. Bukan tanpa dasar, dari informasi yang diperoleh di lapangan, penolakan warga terjadi, karena takut akan terjadi peristiwa memilukan yang pernah terjadi di Kabupaten Sidoarjo, berupa semburan lumpur panas yang hingga kini belum terhenti.
“Kita menolak rencana pengeboran yang dilakukan perusahaan gas di desa kami. Sebab kita khawatir adanya kegagalan pengeboran yang bisa mengakibatkan bencana,” ujar Doni (35), salah satu warga yang menunjukkan sikap penolakannya.
Selain itu, minimnya sosialisasi kepada warga atas rencana pengeboran yang dilakukan perusahaan gas tersebut, juga menjadi pemicu kekhawatiran warga. Sebab, warga tahu adanya informasi rencana pengeboran dari pemerintahan desa (Pemdes).
Sementara hingga saat ini, belum ada warga yang didatangi langsung oleh pihak perusahaan yang berencana melakukan pengeboran minyak bumi di Kota Santri.
“Apalagi, kita belum mendapatkan informasi secara langsung oleh pihak perusahaan soal rencana pengeboran tersebut. Apalagi dari informasi yang kita terima jarak titik pengeboran gas hanya berkisar 500 meter dari pemukiman warga,” terang Khoirul, warga lainya.
Sementara itu, Kepala Dusun setempat, Abdul Jalil, membenarkan adanya penolakan warganya. Menurutnya, warga menolak karena kekawatiran dan minimnya sosialisasi yang dilakukan pihak perusahaan kepada warga atas rencana tersebut. “Ya memang ada warga yang memasang spanduk penolakan soal rencana tersebut,” tandasnya. (aan/kj)