KABARJOMBANG.COM – Kampanye akbar pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak, di Alun-alun Jombang, bertabur tokoh politik nasional. Seluruh pimpinan partai pengusung hadir menjadi juru kampanye, Minggu (1/4/2018).
Mulai dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Ani Yudhoyono dan kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro (Ibas), Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy, Sekjen Nasdem Johnny G Plate, dan Wakil Ketua Partai Hanura Imam Nawardi.
Tak hanya itu, kampanye akbar Paslon Khofifah-Emil ini dimeriahkan dengan konser silahturahmi bersama Rhoma Irama dan Soneta.
Sayangnya, kampanye akbar ini diwarnai ketegangan antara Sekuriti (penjaga keamanan) dengan para tamu undangan. Ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, di pintu masuk bagian barat. Khusus untuk tamu undangan VVIP. Sekitar 6 sekuriti berpakaian hitam-hitam, tampak beberapa kali bersitegang dengan sejumlah tamu undangan yang akan masuk, bila tidak membawa Id Card khusus.
Bahkan, sejumlah tamu khusus, diantaranya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, KH Asep Saifuddin Chalim, serta KH Hasyim Karim atau Gus Aying, sempat dihadang sekuriti dan dilarang masuk ke lokasi. Alasannya, para kiai sepuh itu tidak membawa Id Card khusus. “Yang tidak membawa Id Card, pergi,” usir seorang sekuriti di lokasi.
Setelah dilakukan komunikasi dengan panitia, akhirnya ketiga kiai itu diperbolehkan masuk. Sedangkan, dua ajudan Gus Sholah tetap diminta berada di luar.
Asep Kurniawan, ajudan pribadi Gus Sholah, menyayangkan adanya penghadangan tersebut. Dirinya menegaskan, jika terjadi sesuatu hal dengan Gus Sholah, pihaknya bakal menuntut panitia.
“Saya kemana-mana selalu mengawal Gus Sholah, di acara resmi maupun tidak resmi. Jika ada apa-apa dengan Gus Sholah siapa yang akan bertanggung jawab. Saya akan menuntut panitia,” tegasnya. (rief/kj)