World Breastfeeding Week, Mengobrol Soal ASI dengan Pemerhati Kesehatan Bayi

Maya Septiola di rumahnya yang juga dijadikan konter penjualan perlengkapan bayi. (Foto: Anggraini Dwi Sa'idah)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Hari pertama sampai hari ketujuh bulan Agustus (1-7) merupakan hari penting bagi kampanye menyusui.

WHO (World Health Organization) dan UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund) menetapkan periode pekan pertama bulan Agustus itu sebagai Pekan ASI (Air Susu IBu) Sedunia atau World Breastfeeding Week.

Baca Juga

Pemerhati kesehatan balita dan pegiat kampanye ASI di Jombang, Maya Septiola, ditemui di kediamannya mengatakan, Pekan Asi Sedunia merupakan bentuk kepedulian dunia terhadap pentingnya ASI bagi tumbuh kembang sang bayi, kesehatan ibu.

“Pekan ASI Sedunia sangat mendukung para pejuang ibu-ibu menyusui yang ada di Indonesia,” kata perempuan yang juga guru olahraga di salah satu SMAN Jombang itu, Selasa (4/8/2020).

Menurut Maya, dari segi nutrisi, ASI memiliki asupan paling lengkap. Itu makanan utama yang paling mudah dicerna bayi. Sementara bagi kesehatan ibu, menyusui akan membantu mengurangi depresi pasca melahirkan.

“Saat menyusui, ada hormon-hormon seperti hormon prolactin, hormon oxytocin atau hormon bahagia yang akan membuat sang ibu rileks. Kondisi ibu yang demikian itu sangat berpengaruh pada bayi,” katanya di kediamannya Jalan Pattimura, Jombang.

Dalam proses menyusui, jelas Maya, ada proses-proses yang sangat kompleks dan saling terikat antara sang ibu dan bayinya. Selain ekseklusif dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan bayi, proses menyusui itu juga bermanfaat bagi ibu mengurangi risiko-risiko kesehatan.

“Bermanfaat bagi ibu untuk mengurangi risiko seperti depresi dan baby blues syndrome,” terang pemilik MamaAsi itu.

Perkembangan bayi, Maya menjelaskan, juga dipengaruhi pola hidup sang ibu dan konsumsi makanannya. Di dalam ASI terkandung dua unsur yakni hindmilk, yang berfungsi untuk mengenyangkan bayi dan foremilk untuk menghilangkan dahaga bayi.

“Jeniusnya ASI itu benar-benar bisa menyesuaikan kebutuhan bayi sesuai dengan usianya. ASI sekarang dengan ASI tiga hari yang lalu komposisinya sudah beda,” katanya.

Di tengah masa pandemi ini, Maya menyarankan, ibu tetap menyusui dan menjaga diri sesuai protokol kesehatan agar bayi tetap dalam kondisi sehat dan tumbuh dengan baik.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait