Warga Plosogenuk Heboh, Kakek 68 Tahun Meninggal Gantung Diri

Petugas saat melakukan pemeriksaan pada tubuh korban, di rumah korban.
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Ketenangan warga Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mendadak berubah gemar. Ini setelah kabar meninggalnya Saruwi (68) warga Dusun Ploso Rt 03 Rw 01 desa setempat, dengan cara gantung diri di kandang sapi yang terletak di belakang rumahnya, Kamis (31/1/2019).

Kapolsek Perak, AKP Untung Sugiarto menjelaskan, peristiwa gantung diri tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Korban pertama kali ditemukan Anah Diyanti (32), menantu korban. Spontan, Anah menjerit saat mertuanya dalam posisi sudah tergantung. Tubuh korban menyandar pada tumpukan jerami di kandang sapi, belakang rumahnya.

Baca Juga

“Korban gantung diri menggunakan tali sepanjang 2 meter dan terbuat dari plastik berwarna biru,” kata Kapolsek.

Teriakan histeris Anah, membuat Sugianto (43) tetangganya bergegas ke sumber suara. Tahu kakek tetangganya itu gantung diri, buru-buru dia memberi tahu warga lain.

Tak lama kemudian, Sarno (54) adik korban, datang ke lokasi kejadian. Dibantu warga, Sarno berusaha melepaskan jeratan tali serta menurunkan tubuh korban. Namun, nasib berkata lain, kakek Saruwi sudah tidak bernyawa.

Diketahui meninggal, Achmad Rozi (54) kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Perak. Tak lama berselang, polisi bersama petugas medis tiba di rumah korban dan langsung melakukan olah TKP dan memeriksa tubuh korban.

“Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal murni akibat gantung diri. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Selain itu, hanya ditemukan bekas jeratan tali yang melingkar pada leher korban,” papar AKP Untung.

Dari keterangan keluarga, lanjut Kapolsek, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, lantaran korban mengalami depresi.

“Korban depresi karena memiliki riwayat penyakit asma sudah bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh,” kata AKP Untung Sugiarto.

Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. Ini dilakukan, karena pihak keluarga tidak menghendaki adanya autopsi, dan menerima kejadian ini merupakan musibah. (nas/kj)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait