Tingkatkan Produksi, Pengrajin Tembikar Mojoagung, Gunakan Cetakan Pres

Cobek hasil produksi wargaKebondalem, Mojoagung. (Foto: Daniel)
  • Whatsapp

MOJOAGUNG. KabarJombang.com – Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, adalah penghasil gerabah secara turun temurun.

Pasangan suami istri Suhartoyo (46) dan Liana (40) warga Dusun Kebondalem yang berprofesi sebagai pengrajin tanah liat mengatakan, pengrajin tanah liat adalah mata pencaharian.

Baca Juga

“Saya pengrajin cobek, disebelah sana ada yang bikin layah bolong, maron juga ada,” ucap Liana pada KabarJombang.com, Jumat (21/8/2020)

Semakin bertambahnya tahun, saat ini produksi tembikar mengalami perubahan. Beberapa bahan yang digunakan untuk produksi saat ini digiling. Sedangkan dahulu diinjak injak menggunakan kaki untuk membuat adonan.

“Sekarang kita sudah pakai alat, nggak pakai manual lagi. Ya ada manual tapi orang yang tua-tua, kalau masih muda ya pakai alat,” ungkap Suhartoyo.

Dari awal dibuatnya alat cetak yang digagas Suhartoyo dan rekannya sejak beberapa tahun lalu, harganya masih relatif murah yakni Rp 600 ribu. Saat ini cetakan untuk produksi bisa mencapai Rp 1,4 juta.

Alat cetakan cobek yang digunakan pasangan suami istri ini terbuat dari diral bukan bes. Alasannya karena tidak lengket jika digunakan untuk mencetak. Sedangkan kerangkanya menggunakan besi.

“Ini penggunaan nya nanti pakai minyak dioleskan di cetakan. Minyaknya dari solar dicampur minyak goreng, baru kemudian di pres,” lanjutnya.

Penggunaan alat cetakan atau mesin pres ini mampu meningkatkan produktivitas. Dijelaskan saat ini ia mampu membuat cobek dalam satu hari berkisar 200 sampai 300 biji.

Dibandingkan dengan penggunaan manual, satu hari hanya mampu menghasilkan 40 biji cobek. “Dulu satu gerobak tanah liat dihabiskan berhari-hari, sekarang satu gerobak aja setengah hari sudah habis,” imbuhnya.

Selain alat cetakan pres, alat perboat yang digunakan sejak turun temurun juga digunakan. Namun bedanya saat ini digunakan untuk finishing atau memperhalus. Tidak seperti dahulu yang dari awal sampai akhir menggunkan perboat yang terkesan lama.

Hasil cobek yang mereka hasilkan dipasarkan hingga ke luar pulau Jawa. “Cobek saat ini kan ndak hanya untuk bikin sambal, tapi kan digunakan restoran sebagai wadah penyajian,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait