Terkait KBM Sistem Daring, Dewan: Pendidikan Tatap Muka Lebih Efektif

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jombang, Syarif Hidayatullah (Gus Sentot) (Foto: Diana Kusuma Negara) 
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Menanggapi fenomena pendidikan daring (dalam jaringan) selama pandemi ini. Sejumlah tanggapan muncul akibat pendidikan yang tidak tatap muka.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, Syarif Hidayatullah berharap akan ada sekolah tangguh seperti halnya dari beberapa sektor.

Baca Juga

Saat ditemui dalam agenda kunjungan MenDes-PDTT di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang,  M. Syarif Hidayatulloh atau lebih akrab dipanggil Gus Sentot ini memberikan tanggapanya terkait masalah yang muncul dari pendidikan daring.

Menurutnya, banyak sekali fenomena yang ada di lapangan tentang beberapa kelemahan pendidikan daring.  Mulai dari kuota internet dan keterbatasan kepemilikan handphone.

“ Terlebih lagi setiap tugas dari sekolah mayoritas yang mengerjakan adalah orangtuanya. Belum lagi keluhan masyarakat yang selepas bekerja harus ngajari anaknya mengerjakan tugas sekolah yang sejatinya adalah itu kegiatan di sekolah,”ungkap Gus Sentot pada kabarjombang.com Sabtu (8/8/2020).

Gus Sentot, yang politisi Partai Demokrat itu berharap sekolah tangguh segera ada, sebagaimana halnya sektor lain. Seperti kampung tangguh, wisata tangguh, dan pasar tangguh.

Gus Sentot yakin dengan dibukanya sekolah tangguh akan lebih disiplin terhadap protokol kesehatan untuk mencegah covid-19. Menurutnya, karena sekolah adalah lembaga formal yang juga ada aturan-aturan yang harus dipatuhi siswa.

Pria yang penghobi mobil dan motor gede modifikasi ini yakin jika tatap muka di sekolah kembali dilakukan dengan program sekolah tangguh maka akan lebih disiplin dan terjaga dalam protokol kesehatanya.

“Mengingat sekolah adalah lembaga formal tidak seperti sektor-sektor “tangguh” lainnya.  Karena di sekolah pasti ada aturan dan kalau melanggar nanti ada sanksi atau konsekuensinya seperti apa, “urainya.

Terkait dengan banyaknya keluhan dan fakta di lapangan akibat pendidikan daring ini, diamengaku mengetahui masalah yang dihadapi. Dikatakan bahwa pendidikan tatap muka lebih efektif dibandingkan dengan daring.

“Pendidikan tatap muka menurut saya jauh lebih efektif dibanding daring. Karena kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah seharusnya di sekolah. Kembali lagi saya berharap ada sekolah tangguh yang nantinya sebagai jawaban dan keluhan dari masyarakat terkait pendidikan daring, “pungkasnya.

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait