Teken Perjanjian Kerjasama, PKB Sodorkan 3 Kader Dampingi Nyono Suharli

Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar dan Ketua DPD Partai Golkar Jatim Nyono Suharli Wihandoko, usai penandatangan perjanjian kerjasama guna memenangkan satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilbup Jombang 2018 mendatang.
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang, DPD Partai Golkar Kabupaten Jombang, intens melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU. Setelah dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan PDI Perjuangan, Partai Golkar bersepakat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) guna bersama-sama memenangkan satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilbup mendatang.

Penandatanganan kerjasama tersebut bertempat di Graha Gus Dur atau Kantor DPC PKB Jombang, Jalan Laksda Adisucipto, Denanyar, Jombang, Minggu (8/10/2017). Sedikitnya 1.600 kader PKB memadati lokasi. Hadir pula Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar dan Ketua DPD Partai Golkar Jatim Nyono Suharli Wihandoko.

Baca Juga

MoU diteken Ketua Partai Golkar Jombang Tjaturina dan Ketua PKB Jombang Masud Zuremi Sementara kedua ketua partai di tingkat Provinsi Jatim tersebut sebagai saksi.

Ada tiga nama kader PKB yang diusung untuk maju Pilkada mendampingi petahana Nyono Suharli Wihandoko sebagai Calon Bupati yang diusung Golkar, meski dalam MoU tersebut belum disebutkan nama paslon. Ketiga kader tersebut yakni Masud Zuremi (Ketua DPC PKB Jombang), Munir Al Fanani (Wakil Ketua DPC PKB Jombang), serta Subaidi Muchtar (Anggota Dewan Syuro PKB Jombang).

Munculnya ketiganya, memastikan PKB tidak berambisi merebut kursi bupati, meskipun memiliki 8 kursi di DPRD Jombang, atau satu kursi lebih banyak dari Golkar. PKB hanya mengincar kursi Wabup, mendampingi calon petahana Nyono Suharli.

Ketua DPC PKB Jombang, Masud Zuremi mengatakan, komunikasi antara PKB dan Golkar sudah berlangsung lama, meski baru kali ini terjadi penandatanganan MoU tersebut. Bahkan, pada Pilkada 2008, PKB dan Golkar pernah berkoalisi mengusung paslon Nyono-Halim. Hanya saja, saat itu dikalahkan oleh paslon Suyanto-Widjono.

Sementara di Pilkada 2018, kedua partai kembali membangun koalisi. Namun, belum ada titik terang siapa kader PKB yang bakal mendampingi Nyono Suharli. PKB masih mengelus tiga nama yang merupakan hasil pleno internal PKB.

Selanjutnya, tiga nama tersebut disodorkan ke DPP PKB melalui DPW Jatim. Nah, dengan berbagai pertimbangan, DPP merekomendasi satu nama untuk digandengkan dengan calon petahana.

“Tiga nama tersebut sudah kita kirim ke DPP PKB. Pertimbangan DPP dari berbagai faktor, diantaranya popularitas dan elektabilitas masing-masing calon. Insya Allah sebelum pendaftaran paslon ke KPU setempat dibuka, rekomendasi dari DPP PKB soal cawabup yang diusung sudah turun. Sehingga cukup waktu untuk melakukan persiapan dan komunikasi lebih intensif dengan Partai Golkar,” ujar Masud.

Sementara Ketua DPD Partai Golkar Nyono Suharli Wihandoko mengungkapkan, partainya sudah melakukan kerjasama dengan beberapa parpol lain untuk pemenangan Pilkada. Diantaranya PAN, PDIP, dan PKB. Selanjutnya, pihaknya akan membahas dan menentukan calon wakil bupati dengan parpol tersebut.

“Paling lambat Desember ini nama calon wakil sudah muncul. Salah satu kriterianya, harus memiliki visi yang sama,” ujar Nyono yang juga Bupati Jombang ini. (rief/kj)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait