Tak Ingin Jatuh Korban Lagi, Wisata Kedung Cinet Ditutup

Pemberitahuan jika wisata alam Kedung Cinet ditutup, yang dipasang sebelum jembatan gantung. (DOK)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Pasca meninggalnya pelajar asal Ngimbang, Lamongan, Minggu (3/1/2016) lalu, wisata alam Kedung Cinet di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan.

Humas Perum Perhutani KPH Jombang, Pujiono menegaskan, selain jatuh korban, alasan lainnya ditutupnya lokasi wisata Kedung Cinet ini karena belum memiliki izin resmi dari Perum Perhutani KPH Jombang.

Baca Juga

“Wisata alam Kedung Cinet kita tutup mulai Senin kemarin. Kita tidak ingin ada jatuh korban lagi. Kondisi alam saat ini juga tidak memungkinkan. cuaca sangat buruk. Ini sangat berbahaya bagi pengunjung,” ujar Pujiono, Kamis (7/1/2016).

Pujiono tak manampik, kondisi alam di Kedung Cinet sangat mempesona. Tanaman hijau luas menghampar. Sungai khas pegunungan berkelok-kelok dan mengeluarkan air jernih. Semua itu semakin klop dengan tebing yang terpahat proses alam yang berornamen relief berlapis-lapis. Lebih dari itu, seluruh lokasi yang menyatu dengan aliran sungai dikelilingi dinding curam bebatuan khas goa ini bisa dibilang menyerupai stalagtit dan stalagmite.

Tidak heran, keindahan itu sanggup menyedot minat wisatawan untuk mengunjunginya dalam satu tahun terakhir ini. Bahkan mereka kerap menyebut sebagai mini ‘grand canyon’ asal Jombang. “Banyak pengunjung yang datang dari luar kota. Termasuk saat liburan tahun baru kemarin,” ujarnya.

Sayangnya, keindahan itu menyimpan petaka, yakni dengan tewasnya pengunjung di lokasi tersebut saat mandi di sungai. Korban bernama Ferdi (17), pelajar SMA Negeri 1 Ngimbang, Lamongan.

“Karena kejadian itulah akhirnya kita menutup untuk sementara wisata tersebut,” ujarnya.

Pujiono belum berani memastikan kapan lokasi wisata alam itu kembali dibuka. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca belum bersahabat. Selain itu, pihaknya juga masih menodorong LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) setempat untuk membuat perjanjian kerjasama (PKS) terkait pengelolaan wana wisata tersebut.

“Teknisnya, LMDH Desa Klitih akan membuat PKS dengan Perum Perhutani KPH Jombang. Nah, kerjasama antara LMDH dan Perhutani Jombang untuk mengelola wisata Kedung Cinet itu sedang dalam proses,” papar Pujiono. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait