Sowan ke Tebuireng dan Berziarah, Al-Ghazali: “Ayah Sangat Mencintai Gus Dur”

Al-Ghazali (Al), putra sulung musisi Ahmad Dhani saat bersama Pengasuh Ponpes Tebuireng, Gus Sholah, di Ndalem Kasepuhan, Kamis (21/2/2019).
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Ahmad Al-Ghazali atau biasa disapa Al, putra sulung pentolan Grup Musik Dewa 19, Ahmad Dhani, berziarah ke makam Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di kompleks makam Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Kamis (21/2/2019) sore.

Datang dengan memakai songkok hitam, kaos tanpa kerah warna putih, bergambar wajah sang ayah dan bertulis ‘My Hero’, Al disambut Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid atau Gus Sholah di Ndalem Kasepuhan Ponpes Tebuireng.

Baca Juga

Tak lama kemudian, Al yang tampak ditemani beberapa orang pria, termasuk pihak pengurus Ponpes, menuju kompleks makam Ponpes Tebuireng. Disitu, dia tampak khidmat berdoa di pusara Gus Dur. Al juga mendoakan ayahnya yang kini ditahan di Lapas Klas I Surabaya, di Medaeng.

Kedatangannya untuk berziarah ke makam Gus Dur ini, Al mengaku, mendapat pesan serta atas permintaan dari sang ayah.

“Jadi ke sini itu karena permintaan ayah juga. Kita berdoa untuk Gus Dur dari sini, saya juga berdoa untuk ayah agar kuat, sabar, dan tegar. Ayah itu NU (Nahdlatul Ulama) banget. Ayah juga sangat mencintai Gus Dur. Itu sebabnya saya berziarah ke sini,” kata Al.

Saat bertemu dengan Gus Sholah, Al mengatakan, mendapat nasihat dari kyai yang juga adik kandung Gus Dur tersebut.

“Tadi dapat nasihat agar sabar dan kuat. Dan semoga Allah memberikan jalan terbaik ke depannya,” kata Al.

Sementara itu, Gus Sholah menilai, ada perlakuan tidak seimbang yang dialami sekelompok orang, seperti yang terjadi dalam kasus yang menjerat Ahmad Dhani.

“Saya bukan ahli hukum. Cuma saya merasa di satu sisi ada tokoh partai yang mengucapkan kalimat atau-kata-kata yang lebih menyinggung perasaan golongan lain, tidak ditindak. Tapi di sisi lain, orang seperti Ahmad Dhani langsung dijebloskan ke dalam penjara. Saya pikir, itu bukan sesuatu yang baik untuk perkembangan hukum di Indonesia,” kata Gus Sholah.

Gus Solah lalu mencontohkan adanya pidato salah satu tokoh di NTT, di mana perkataan dalam pidato yang terlalu jauh, namun tidak jelas penanganannya.

“Kalau tidak salah seorang anggota DPR dari salah satu partai yang jadi Gubernur NTT, itu berpidato yang menimbulkan masalah,” tegasnya.

Gus Sholah menandaskan, perlakuan hukum seharusnya seimbang dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya Ahmad Dhani saja. “Hukum tidak melihat siapa itu, tetapi harus seimbang dan adil,” ungkapnya.

Melalui Al, Gus Sholah juga berpesan kepada Ahmad Dhani, agar sabar dan tabah. “Memang tidak mudah. Mungkin ini juga sebuah konsekuensi. Untuk ke depannya harus lebih berhati-hati. Siapapun juga, bukan hanya Ahmad Dhani,” pungkas Gus Sholah. (*/nas)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait