Soal Hektaran Sawah di Tanggungan Jombang Terendam Air, Kades Tuding Pemilik Lahan Tak Peduli

Tampak sawah yang terendam air di Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. (Foto: DianaKN)
  • Whatsapp

GUDO, KabarJombang.com – Adanya keluhan petani yang sawahnya terendam air akibat bocornya plengsengan dan tanggul sudetan menuju PG Djombang Baru di Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabuapten Jombang, Kepala Desa (Kades) M Chosim langsung melakukan survei lokasi.

Pengecekan lokasi bersama Ketua BPD setempat ini, dia rekam video dan dikirim ke wartawan KabarJombang.com. Dalam rekaman video tersebut, Kades M Chosim mengomentari, pembangunan plengsengan tersebut sangat jelek. Juga, petani atau pemilik lahan sangat kurang peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga

“Masyarakat atau petani yang ada di sini, masing-masing membuat saluran air berupa gorong-gorong. Mengambil air dengan cara membobol bangunan plengsengan. Sehingga, menyebabkan banjir,” katanya, sambil menunjukkan kondisi pembobolan plengsengan untuk kebutuhan air.

M Chosim menjelaskan, dulu pembebasan lahan untuk pembangunan sudetan dari sungai Pariterong yang mengarah ke PG Djombang Baru tersebut, selebar 10 meter. Yakni, sungainya dengan lebar 4 meter, dan tanggul kanan kiri masing-masing 3 meter, atau total tanggul 6 meter.

“Tapi sekarang tanggulnya menyempit. Ini dulu, tanggul kiri dan kanan masing-masing 3 meter. Sekarang nggak ada tanggulnya. Ini salah siapa? Pemerintah atau pemilik lahan?. Gampang-gampang nyalahno pemerintah. Tapi petani atau pemilik sawah atau petani tidak peduli dengan pembangunan yang ada. Pacul e saking landep e (Jawa: cangkulnya amat tajam), sampai tanggul hilang dan kini plengsengannya rusak,” ucapnya dalam video tersebut.

Dalam rekaman video tersebut, Kades dan Ketua BPD setempat menunjukkan beberapa titik tanggul yang sudah hilang, sehingga menyebabkan plengsengan ambruk.

“Ini, semua lahan ada salurannya. Memang sengaja dibocorkan. Kalau ingin semua bagus, petani atau pemilik lahan harus ikut andil. Ini juga contoh kepedulian masyarakat tidak ada. Bisanya teriak-teriak,” katanya dalam video yang merekam sejumlah titik dimaksud.

Pihaknya membantah, jika pemerintah tidak pernah melakukan perbaikan. Dikatakannya, pemerinntah sudah melakukan penyudetan menuju arah Dusun Sembung untuk mengurangi banjir di Dusun Tanggungan.

“Siapa bilang nggak pernah melakukan perbaikan. Sudah pernah tahun 2013 lalu, untuk mengurangi banjir di wilayah Dusun Tanggungan, Tapi nyatanya, kini makin parah. Karena masyarakat tidak peduli. Bahkan merusak tanggul yang ada. Ini contoh, tanggulnya sudah kecil malah ditanami rumput gajah. Sementara rumput gajah akarnya sangat besar sehingga menyebabkan bocor,” tutur Kades Chosim.

Kepada KabarJombang.com, pihaknya juga mengatakan sudah melakukan pengaduan kepada pihak terkait, dan kini dalam proses. ” Iya, tentang hal itu sudah masuk dalam proses pengaduan kepada pihak-pihak terkait,” tuturnya melalui sambungan telepon.

Baca Sebelumnya: Hektaran Sawah di Tanggungan Jombang, Hampir 10 Tahun Tergenang Air

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait