Sebulan Krisis Air Bersih, Warga Wonorejo Berharap Perkim Jombang Perbaiki Sumur Bor

Warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng sedang mengisi air di tandon penampungan.
  • Whatsapp

BARENG, KabarJombang.com – Sudah satu bulan warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, mengalami krisis air bersih di musim kemarau basah tahun ini.

Hasilnya, warga setempat rela mengantre mengambil air dengan jerigen yang mereka bawa ke penampungan air (profit). Sesekali warga harus menunggu 10 – 15 menit dari sumber utama yang telah dibor itu sampai air keluar.

Baca Juga

Warga setempat mengatakan, krisis air bersih ini lantaran sumur bor buatan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) melalui program Pamsimas (Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) tak lancer.

Koriah, warga Dusun Wonorejo mengatakan, kekeringan telah melanda desanya sudah satu bulan. Hingga saat ini, dirinya harus menuju ke penampungan air agar kebutuhan air sehari-harinya terpenuhi,

“Ya semua warga ambilnya ke sini. Tiap hari ya seperti ini. Ini nanti airnya digunakan untuk masak dan mandi,” kata Koriah.

Menurutnya, air di sumur bor tersebut minim dan tak lancar, karena pengeborannay kurang dalam. Sementara di dusun ini hanya ada satu tandon penampungan air. Letaknya, di perbatasan Dusun Wonorejo dengan Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam. Dalam sehari, warga setempat harus membawa 6 jerigen untuk memenuhi kebutuhan air.

“Kalau desa sebelah nggak kekeringan, karena di sana ada sumbernya dan lancer. Beda kalau yang di sini ini,” imbuh Koriah.

Ketua RT setempat, Sugiono mengatakan, kekeringan yang melanda dusunnya terjadi setiap tahun, ketika musim kemarau tiba. Hasilnya, sumur bor tidak bisa mengaliri kebutuhan air tiap rumah.

“Berhubung kalau kemarau air tidak lancar, maka pengurus mematikan akses meteran air ke rumah-rumah. Karena kasihan ada warga yang tak teraliri air. Kalau seperti ini, warga bebas ambil air di penampungan membawa jerigen,” ungkap Sugiono.

Selain mengandalkan sumur bor program Pamsimas, warga juga dibantu pasokan air dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) serta bantuan TNI/POLRI Kabupaten Jombang.

Sugiono berharap agar Dinas Perkim Jombang memperbaiki sumur bor tersebut dengan lebih memperdalam pengeboran, supaya airnya lancar.

“Semoga saja pihak terkait bisa melakukan pengeboran ulang dengan memperdalamnya. kalau di sini kan pengeborannya 100 meter, kalau di Dusun Kopen 125 meter. Coba saja ini diperdalam lagi, mungkin aliran airnya akan lancar,” pungkasnya penuh harap.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait