JOMBANG, KabarJombang.com – Pawai budaya yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Sabtu (21/9/2019) kemarin, rupanya menunai kritik dan protes dari kalangan masyarakat. Tak terkecuali walimurid.
Pasalnya, pawai budaya Jombang tahun 2019 ini, diselengarakan pada hari efektif masuk sekolah. Ini menyebabkan, banyak pelajar tidak masuk sekolah.
Bahkan, adanya surat izin tidak masuk sekolah ditulis salah satu walimurid tertujukan ke walimurid kelas III MISS Bandung II. Surat yang ditandatangani atas nama Subeki itu, sempat viral di media sosial (Medsos) WhatsApp. Lantaran isinya unik dalam mengkritik Bupati Jombang yang menggelar pawai budaya itu, pada hari efektif sekolah.
Isi surat tersebut :
“Dengan ini kami memberitahukan kepada bapak/ibu guru walikelas III MISS Bandung II, bahwasanya anak kami yang bernama: FIRDA UZLIFATUL SALSABILA kelas III MISS Bandung II tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan NANGIS BEROK2 JALOK NONTOK KARNAFAL, PIYE BU MUNJIDAH IKI ?? NGADAKNO KARNAFAL KOK BARENG AREK SEKOLAH, WAYAHE LAKYO MARI DHUHUR KOYOK BIASAE, NGETEN NIKI SALAH SOPO ??
Bapak/Ibu Guru, MOHON MAKLUM NGGEH.. ??”
Sementara salah satu walimurid SDN Jombang 1 dan SDN Jombang 2 mengaku, anaknya sempat masuk sekolah. Tapi setibanya di sekolah, malah disuruh pulang.
“Katanya libur, ada karnaval pawai budaya. Ya terspaksa pulang lagi,” ujarnya seraya menolak namanya dicantumkan.
Menurutnya, dalam pelaksanaan pawai budaya, harusnya Pemkab Jombang mencarikan hari libur, agar tidak anak sekolah. “Tahun kemarin tidak seperti ini, dimana habis sekolah baru diadakan karnaval,” katanya,
Terpisah, Kepala SDN Jombang 2, Joko Sugihartoyo, saat dikonfirmasi terkait hal ini membenarkan jika SDN Jombang 2 meliburkan siswa-siswinya pada hari pelaksanaan pawai budaya. Disebut Joko, hal ini lantaran adanya Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang yang diterimanya.
Surat bernomor 4422.1/4481/415.16/2019 itu tentang dipensasi siswa-siswi tidak masuk sekolah. Namun, tidak semua SD di seluruh Jombang yang mendapat dispensaasi tersebut.
“Hanya 12 SD saja yang terdampak pawai budaya. Karena jalan depan kita dilalui pawai budaya,” kata Joko.
Disinggung adanya siswa-siswi yang tiba ke sekolah namun dipulangkan. “Kalau ada siswa yang masuk, mungkin saja belum tahu kalau sekolahan libur. Karena, surat edaran dari Disdikbud turun Jumat siang. Dan anak-anak sudah pulang semua. Jadi kita memberitahukannya lewat Whasapp. Kemungkinan yang masuk sekolah itu belum menerima pemeberitahukan dari sekolah,” jelas Joko.
Berbeda dengan SDN Jombang 2, siswa di SDN Jombang 3 pada hari itu, semuanya masuk. Hanya saja, mereka dipulangkan pihak sekolah, sekitar pukul 09.00 WIB, untuk melihat pawai budaya.
“Tidak ada siswa yang bolos di sini. Kami juga tidak dapat surat edaran dispensasi libur tersebut. Tapi anak-anak terlanjut kita pulangkan, untuk melihat pawai budaya,” ujar Samsul, Kepala SDN Jombang 3 di kantornya.
Pihaknya juga menyayangkan, pawai budaya diselengarakan pagi hari. Tidak seperti tahun sebelumnya. “Kalau memang ada perubahan, harusnya ada edaran jauh-jauh hari sebelumnya. Jangan mendadak kayak begini, karena membuat bingugn,” ujar Samsul.
Jurnalis: Slamet Wiyoto
Editor: Arief Anas